Saku 101

Bagaimana Cara Membuat Kartu Kredit? Ikuti Langkah Mudah dan Praktis Ini

03 Okt 2025

thumbnail

Membuat kartu kredit sering dianggap ribet dan sulit disetujui, padahal kalau tahu cara dan triknya sebenarnya bisa jauh lebih gampang. 

Banyak orang di Indonesia ingin punya kartu kredit, entah untuk cicilan ringan, dapat promo belanja, sampai kebutuhan darurat. 

Tapi kenyataannya, nggak semua aplikasi kartu kredit langsung di-acc. 

Ada yang ditolak karena dokumen kurang, ada juga yang gagal karena riwayat keuangan belum oke.

Supaya kamu nggak ngalamin hal yang bikin ribet itu, artikel ini bakal bahas tuntas cara membuat kartu kredit yang gampang di-acc. 

Mulai dari dokumen yang perlu disiapkan, bank mana yang lebih ramah untuk pemula, sampai opsi alternatif seperti pinjaman atau paylater dari saku kredit kalau aplikasi kamu belum lolos.

Cara-Cara Membuat Kartu Kredit yang Gampang di-Acc

Kalau ngomongin cara membuat kartu kredit, sebenarnya Indonesia nggak jauh beda sama negara lain. Melansir Trading Economics, di Amerika Serikat saja ada lebih dari 600 juta pemegang kartu kredit aktif pada 2025.

Artinya, kartu kredit memang masih jadi salah satu alat transaksi paling populer di dunia, terutama karena fleksibilitasnya.

Yuk, kita bahas cara membuat kartu kredit yang gampang di-acc:

1. Pastikan Dokumen Dasar Sudah Lengkap

Bank atau lembaga penerbit kartu kredit biasanya minta data standar seperti KTP, slip gaji, NPWP, dan rekening koran. 

Kalau kamu punya usaha sendiri, biasanya diganti dengan laporan usaha atau bukti transaksi.

Tipsnya, jangan sampai ada data yang beda-beda. Misalnya nama di KTP sama di rekening harus sama persis. 

Data yang nggak konsisten bisa bikin bank ragu dan akhirnya aplikasi kamu ditolak.

2. Pilih Bank yang Sesuai dengan Profil Kamu

Beda bank, beda juga target nasabahnya. 

Ada bank yang lebih fokus ke karyawan muda dengan penghasilan pas-pasan, ada juga yang nyasar ke profesional mapan.

Kalau ini pertama kalinya kamu cari cara membuat kartu kredit, sebaiknya pilih bank yang dikenal ramah untuk pemula. 

Biasanya mereka kasih pilihan kartu dengan limit rendah, sehingga lebih mudah di-acc. 

Limit rendah ini justru bisa jadi langkah awal untuk membangun skor kredit yang sehat.

3. Gunakan Rekening Bank yang Sama

Kalau kamu sudah punya tabungan atau gaji rutin masuk ke salah satu bank, lebih baik apply kartu kredit di bank yang sama. Kenapa? 

Karena bank itu sudah punya data lengkap transaksi kamu. Mereka jadi lebih percaya sama kemampuan bayar kamu.

Contoh: kalau tiap bulan ada pemasukan rutin di rekening Mandiri atau BCA, otomatis peluang aplikasi kartu kredit kamu lebih besar disetujui dibanding apply ke bank lain yang belum kenal track record kamu.

4. Perhatikan Skor Kredit Kamu

Banyak orang belum sadar kalau skor kredit sangat berpengaruh pada cara membuat kartu kredit. 

Di Indonesia, skor ini bisa dicek lewat SLIK OJK. 

Kalau kamu punya riwayat telat bayar cicilan motor, pinjaman online, atau kartu kredit lama, bank bisa langsung menolak aplikasi baru.

Jadi, pastikan kamu bayar semua tagihan tepat waktu minimal 3–6 bulan terakhir sebelum apply. 

Dengan begitu, rapor keuanganmu lebih bersih dan kemungkinan kartu kredit di-acc makin besar.

5. Coba Kartu Kredit Berjaminan

Kalau sudah coba berbagai cara membuat kartu kredit tapi masih gagal, ada opsi secured credit card alias kartu kredit berjaminan. 

Kamu cukup setor sejumlah dana sebagai jaminan, lalu bank kasih kartu kredit dengan limit setara.

Jenis kartu ini cocok banget buat kamu yang belum punya riwayat kredit sama sekali. 

Setelah beberapa bulan pakai dengan tertib, data pemakaian ini bisa jadi modal untuk upgrade ke kartu reguler.

6. Jangan Apply ke Banyak Bank Sekaligus

Satu hal penting dalam cara membuat kartu kredit adalah jangan terlalu agresif.

Mengajukan aplikasi ke banyak bank sekaligus justru bikin peluang makin kecil, karena jejak aplikasi kamu tercatat. Bank bisa curiga dan menilai kamu sedang “kepepet”.

Lebih baik fokus ke 1–2 bank dulu, tunggu hasilnya, baru lanjut kalau memang ditolak.

7. Pakai Saku Kredit

Kalau semua cara membuat kartu kredit di atas belum berhasil juga, jangan khawatir. Masih ada opsi lain yang bisa jadi cara cepat yakni pinjaman resmi yang diawasi OJK atau Saku Kredit dari Bank Saqu.

Limitnya sampai Rp30 juta, bisa dipakai buat tarik tunai, bayar belanja sekarang lalu lunasi bulan depan, atau ubah transaksi jadi cicilan sampai 24 bulan.

Prosesnya cepat, transparan tanpa biaya tersembunyi, dan sudah diawasi OJK dan Bank Indonesia. 

Kesalahan Umum Saat Mengajukan Kartu Kredit

  • Mengabaikan syarat minimum penghasilan
    Banyak orang langsung apply tanpa cek syarat penghasilan, padahal ini salah satu faktor utama approval.
  • Terlalu banyak mengajukan ke banyak bank sekaligus
    Bank bisa menilai kamu berisiko tinggi kalau dalam waktu singkat apply ke beberapa bank sekaligus.
  • Tidak menyiapkan riwayat kredit yang baik
    Jika punya tunggakan atau pernah telat bayar cicilan, kemungkinan besar aplikasi akan ditolak.
  • Kurang teliti membaca biaya dan bunga
    Beberapa orang asal apply tanpa tahu biaya tahunan atau bunga, akhirnya merasa keberatan setelah kartu disetujui.
  • Mengabaikan kelengkapan dokumen
    Dokumen yang tidak lengkap atau data tidak sesuai bisa memperlambat atau menggagalkan proses.

Daripada ribet, kamu bisa pilih Saku Kredit dari Bank Saqu. Prosesnya digital, transparan, dan bisa jadi alternatif sebelum kamu memutuskan buat apply kartu kredit.

Bedanya, kamu nggak perlu ribet apply berlembar-lembar dokumen, semuanya serba digital, fleksibel dipakai kapan aja, dan bunganya jelas dari awal. 

Jadi lebih praktis dibanding ribet urus kartu kredit tradisional. Baca selengkapnya di sini ya, Saku Kredit Bank Saqu

BLOG Footer QRIS Cicil.jpeg