Saku 101

Jangan Asal Coba Buka Franchise Makanan, Cek Dulu Kelebihan dan Kekurangannya

06 Mei 2025

thumbnail

Bisnis franchise makanan kini semakin populer di Indonesia. Banyak orang yang tertarik dengan model bisnis ini karena dianggap praktis dan menguntungkan. 

Namun, seperti bisnis lainnya, franchise makanan juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami sebelum kamu memutuskan untuk bergabung, lho. 

Nah, dalam artikel ini kita akan membahas apa saja sih kelebihan dan kekurangan dari bisnis yang satu ini. Jadi, buat kamu yang sedang mempertimbangkan untuk terjun ke dunia franchise, yuk simak ulasan berikut!

Kelebihan Bisnis Franchise Makanan

Inilah beberapa kelebihan dari bisnis franchise makanan yang perlu kamu pahami:

1. Nama Brand yang Sudah Terkenal

Banyak orang melirik bisnis franchise karena nama besar dari merek tersebut yang sudah terkenal. Jadi, bisnismu pun sudah akan langsung dikenali oleh banyak orang dan bahkan sudah memiliki pelanggan setia. 

Misalnya, ketika kamu membeli franchise dari brand terkenal seperti Kopi Kenangan, KFC, atau Subway, tentu bisnismu sudah membawa nama besar yang sudah punya pelanggan loyalnya. 

Ini membuat kamu tidak perlu repot-repot membangun brand dari nol dan pelanggan sudah punya kepercayaan terhadap produk yang kamu jual.

2. Sistem yang Terbukti

Bisnis franchise makanan biasanya memiliki sistem operasional yang sudah teruji. Dari sistem pemasaran, pemasok bahan baku, hingga standar operasional prosedur (SOP), semuanya sudah disiapkan oleh pemilik franchise. 

Ini sangat memudahkan kamu sebagai pemilik waralaba karena kamu tinggal mengikuti sistem yang ada tanpa perlu membuatnya sendiri. Sistem yang teruji juga mengurangi risiko kegagalan yang sering terjadi pada bisnis baru.

3. Dukungan dan Pelatihan

Sebagian besar franchise menawarkan pelatihan dan dukungan yang sangat membantu, terutama bagi mereka yang baru pertama kali terjun ke bisnis makanan. 

Melansir Esquire Coffee, pelatihan tersebut bertujuan agar pemilik baru bisnis franchise memahami seluk-beluk bisnisnya. Mencakup bagaimana menjalankan operasional, bagaimana melayani pelanggan dengan baik, hingga bagaimana mengelola keuangan dan stok barang. 

4. Pemasaran yang Sudah Terstruktur

Franchise makanan biasanya sudah memiliki strategi pemasaran yang jelas. Kamu tidak perlu bingung lagi memikirkan cara untuk menarik pelanggan baru karena pemilik franchise sudah melakukan promosi besar-besaran. 

Baik itu lewat iklan televisi, media sosial, maupun kampanye lainnya. Hal ini akan sangat menguntungkan, terutama jika kamu tidak memiliki pengalaman dalam pemasaran.

5. Risiko Bisnis yang Lebih Rendah

Karena kamu menjalankan bisnis dengan merek yang sudah terbukti sukses, risiko kegagalannya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan memulai usaha dari awal. 

Banyak laporan yang mengatakan jika banyak bisnis franchise makanan yang tingkat kegagalannya lebih rendah jika dibandingkan dengan bisnis lainnya. Ini memberi rasa aman bagi investor yang ingin memulai bisnis tanpa banyak risiko.

6. Sumber Daya yang Sudah Tersedia

Selain pelatihan, franchise makanan biasanya juga menyediakan sumber daya lain seperti bahan baku, peralatan, dan bahkan tenaga kerja. Semua ini sudah dipersiapkan untuk memastikan kualitas dan konsistensi produk. 

Jadi, kamu tidak perlu repot mencari pemasok atau memikirkan bagaimana cara memenuhi kebutuhan operasional lainnya.

Kekurangan Bisnis Franchise Makanan

Selain memiliki banyak kelebihan, jenis bisnis yang satu ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu kamu tahu. Berikut ini di antaranya:

1. Biaya Awal yang Cukup Mahal

Meskipun franchise makanan menawarkan banyak keuntungan, biaya yang harus dikeluarkan di awal cenderung cukup tinggi. 

Biaya untuk membeli hak franchise (franchise fee) biasanya cukup mahal. Selain itu, kamu juga perlu mempersiapkan biaya lain untuk renovasi toko, membeli peralatan, serta biaya operasional lainnya. Bahkan, biaya ini bisa mencapai ratusan juta, tergantung pada merek franchise yang kamu pilih.

2. Royalti dan Biaya Lainnya

Menurut Shift7, pemilik franchise memiliki kewajiban untuk membayar royalti kepada pemilik merek franchise berdasarkan penjualan dan biaya operasional. Biaya royalti ini biasanya berupa persentase dari pendapatan bulanan atau tahunan yang kamu dapatkan. 

Selain royalti, ada juga biaya lainnya seperti biaya pemasaran, biaya pelatihan tambahan, dan biaya bahan baku yang kadang lebih mahal daripada yang bisa kamu temukan di luar. Biaya-biaya ini dapat mengurangi margin keuntungan yang diperoleh.

3. Kurangnya Kebebasan dalam Menentukan Bisnis

Salah satu kekurangan utama bisnis franchise makanan adalah terbatasnya kebebasan dalam membuat keputusan bisnis. Sebagai pemilik waralaba, kamu diharuskan untuk mengikuti semua aturan dan prosedur yang ditetapkan oleh pemilik franchise. 

Mulai dari menu, harga, hingga desain toko, semua sudah ditentukan oleh pemilik merek. Jadi, jika ingin mengubah sesuatu, seperti menawarkan produk baru atau mengubah strategi harga, kamu harus mendapat izin terlebih dahulu. 

Ini tentu bisa terasa membatasi kreativitas dan kebebasan dalam berbisnis.

4. Persaingan yang Ketat

Karena bisnis franchise makanan sudah populer, kamu akan menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan franchise lainnya, bahkan dalam area yang sama. 

Misalnya, jika ada beberapa cabang dari merek yang sama di kotamu, bisa jadi kamu akan berbagi pelanggan dengan mereka. Hal ini bisa membuat keuntungan yang didapatkan tidak maksimal, terutama jika lokasi waralaba kamu tidak terlalu strategis.

5. Kebergantungan pada Pemilik Franchise

Sebagai pemilik waralaba, kamu sangat bergantung pada pemilik merek franchise untuk berbagai hal, termasuk pengadaan bahan baku dan dukungan operasional. 

Jika pemilik franchise tidak memberikan dukungan yang baik atau mengalami masalah dalam rantai pasokan, tentu bisnis kamu juga bisa terkena dampaknya. Bahkan, jika pemilik franchise mengalami masalah hukum atau keuangan, reputasi merek yang kamu jalankan bisa ikut tercemar.

6. Terikat dengan Kontrak Franchise

Ketika membeli franchise, kamu harus menandatangani kontrak yang mengikat. Kontrak ini bisa berlangsung cukup lama, misalnya 5 hingga 20 tahun. 

Jika setelah beberapa tahun kamu merasa bisnis ini tidak sesuai dengan harapan atau kamu ingin keluar, prosesnya bisa jadi rumit. Kamu mungkin harus membayar sejumlah biaya atau menghadapi kesulitan lainnya saat ingin mengakhiri kontrak atau menjual franchise.

Secara keseluruhan, bisnis franchise makanan memang menawarkan banyak keuntungan, terutama bagi kamu yang ingin memulai usaha dengan risiko yang lebih rendah dan sistem yang sudah terbukti sukses. 

Namun, seperti bisnis lainnya, franchise makanan juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan dengan matang.

Sebelum memutuskan untuk mencoba bisnis ini, pastikan kamu sudah melakukan riset yang cukup dan siap dengan segala kemungkinan yang ada.

Nah, jika kamu sudah memikirkan strategi terbaik untuk memulai bisnis, tapi masih terhambat karena modal, tentunya mengajukan pinjaman bisa menjadi solusi bagimu. Saat ini Bank Saqu menawarkan Saku Kredit, yaitu produk pinjaman fleksibel yang bisa diatur sesuai kebutuhanmu. 

Kelebihan produk pinjaman ini ialah tidak ada biaya tersembunyi karena semua prosesnya transparan. Waktu tenor pun bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu, lho.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera coba produk Saku Kredit dengan membuka rekening Bank Saqu di Android dan iOS, ya!