Kadang ada kondisi di mana kita membutuhkan pinjaman dana tunai dalam waktu cepat. Entah itu buat bayar biaya darurat, pendidikan, atau modal usaha.
Namun, sebelum buru-buru pinjam uang, penting banget buat tahu jenis-jenis pinjaman yang ada, serta cara memilih yang paling aman dan sesuai dengan kondisi finansial kamu.
Di artikel ini, kita akan bahas berbagai cara mendapatkan pinjaman dana tunai, mulai dari bank, fintech, pegadaian, hingga opsi lainnya. Baca sampai habis ya, biar kamu bisa pilih yang paling pas buat kebutuhanmu!
Apa Itu Pinjaman Dana Tunai?
Pinjaman dana tunai adalah cara meminjam uang dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Ada yang pakai jaminan (misalnya BPKB motor atau sertifikat rumah), ada juga yang tanpa jaminan.
Dana pinjaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, seperti:
- Biaya mendesak (kesehatan, perbaikan rumah)
- Biaya pendidikan
- Modal usaha
- Kebutuhan lainnya
Melansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), suku bunga dasar kredit (SBDK) yang ditetapkan oleh bank-bank di Indonesia bisa berbeda-beda. Karena itu, sebelum mengambil pinjaman, sebaiknya bandingkan beberapa opsi untuk mendapatkan penawaran yang paling sesuai dengan kondisi keuanganmu.
Cara Mendapatkan Pinjaman Dana Tunai
Ada banyak cara yang bisa kamu coba untuk mendapatkan pinjaman dana tunai. Pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuanganmu.
1. Pinjam dari Bank
Bank menjadi salah satu tempat teraman untuk mengajukan pinjaman. Kamu dapat memilih antara dua jenis pinjaman berikut:
- Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Tidak perlu jaminan, tapi suku bunganya biasanya lebih tinggi dibandingkan pinjaman dengan agunan. KTA cocok buat kamu yang butuh dana cepat tanpa harus menggadaikan aset.
Proses pengajuannya juga lebih sederhana karena hanya membutuhkan dokumen seperti KTP, slip gaji, dan NPWP.
Namun, karena tanpa jaminan, limit pinjamannya biasanya lebih kecil dan tenor cicilannya lebih pendek.
- Kredit dengan Agunan
Menggunakan aset seperti rumah, kendaraan, atau tanah sebagai jaminan. Bunganya lebih rendah dibandingkan KTA karena ada jaminan yang diberikan kepada bank.
Namun kamu harus siap dengan risiko jika gagal bayar, aset yang dijadikan agunan bisa disita oleh bank. Jenis pinjaman ini cocok buat kebutuhan dana besar seperti renovasi rumah atau modal usaha.
2. Menggunakan Fintech (Pinjaman Online)
Saat ini, pinjaman online atau financial technology (fintech) semakin populer karena proses pengajuannya yang cepat dan mudah.
Kamu hanya perlu KTP dan mengisi formulir online untuk mendapatkan dana cepat. Proses pencairan biasanya hanya dalam hitungan jam atau hari.
Namun, pastikan memilih fintech yang terdaftar di OJK agar lebih aman dan tidak terjebak pinjaman ilegal. Selain itu, perhatikan juga suku bunga dan tenor cicilannya.
3. Menggadaikan Barang di Pegadaian
Kalau punya emas, perhiasan, atau barang elektronik berharga, kamu bisa menggadaikannya di Pegadaian.
Bisa dibilang ini salah satu cara cepat mendapatkan dana tunai dengan bunga relatif rendah dibandingkan pinjaman online.
Pegadaian juga lebih fleksibel karena kamu bisa menebus kembali barang yang digadaikan setelah melunasi pinjaman. Namun, pastikan kamu bisa membayar cicilan tepat waktu agar barang yang digadaikan tidak dilelang.
4. Pakai Fasilitas Kartu Kredit
Kalau kamu punya kartu kredit, manfaatkan fitur tarik tunai atau cicilan dana tunai. Namun perhatikan bunga yang dikenakan, ya! Biasanya, bunga kartu kredit lebih tinggi dibandingkan pinjaman lainnya.
Selain itu, ada juga biaya administrasi yang dikenakan saat menarik dana tunai dari kartu kredit. Oleh karena itu, gunakan fasilitas ini hanya jika benar-benar mendesak dan pastikan kamu bisa melunasi tagihannya tepat waktu.
5. Pinjam dari Koperasi
Koperasi simpan pinjam sering kali menawarkan pinjaman dengan bunga lebih rendah dibandingkan bank atau fintech.
Namun, untuk mengajukan pinjaman, kamu biasanya harus menjadi anggota koperasi terlebih dahulu.
Keuntungan meminjam dari koperasi adalah proses pengajuan yang lebih sederhana dan suku bunga yang lebih bersahabat.
Pinjaman dari koperasi cocok untuk kebutuhan seperti modal usaha kecil atau biaya pendidikan.
6. Ajukan Kasbon di Kantor
Beberapa perusahaan memberikan fasilitas kasbon atau pinjaman untuk karyawannya.
Biasanya, pembayaran pinjaman ini akan dipotong langsung dari gaji bulanan. Keuntungan dari kasbon kantor adalah tidak adanya bunga atau biaya tambahan yang dikenakan, sehingga lebih ringan dibandingkan pinjaman dari bank atau fintech.
Namun, fasilitas ini biasanya hanya tersedia untuk karyawan tetap dan jumlah pinjamannya pun terbatas.
7. Pinjam ke Keluarga atau Teman
Kalau memungkinkan, meminjam dari orang terdekat bisa lebih fleksibel karena biasanya tanpa bunga.
Namun, penting untuk tetap membuat kesepakatan yang jelas mengenai jumlah pinjaman, tenor pembayaran, dan metode pelunasannya.
Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa merusak hubungan baik di kemudian hari.
8. Ikut Arisan
Bagi sebagian orang, arisan bisa menjadi salah satu cara mendapatkan dana tunai dalam jumlah besar secara berkala.
Arisan biasanya dilakukan dalam kelompok, di mana setiap anggota menyetor sejumlah uang secara rutin, dan undian menentukan siapa yang mendapatkan dana lebih dulu.
Arisan bisa menjadi alternatif jika kamu tidak ingin berurusan dengan bunga pinjaman. Namun, pastikan arisan yang kamu ikuti terpercaya agar tidak terjebak dalam skema arisan bodong.
9. Mengajukan Kredit Modal Usaha
Kalau kamu butuh dana untuk bisnis, coba ajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program dari pemerintah ini menawarkan bunga rendah dan syarat pengajuan yang lebih mudah dibandingkan pinjaman konvensional.
Pinjaman dana tunai memang bisa jadi pilihan, asal dipakai dengan bijak. Pilih yang paling pas sama kebutuhan dan kemampuan finansial kamu biar nggak jadi beban di kemudian hari.
Nah, kalau kamu lagi butuh pinjaman yang aman, cepat, dan gampang, coba aja di Bank Saqu! Prosesnya simpel, bunganya bersaing, dan pencairannya juga kilat.
Yuk, download aplikasi Bank Saqu di Android dan iOS sekarang biar bisa pinjam uang dengan lebih nyaman!
