Saku 101

Cara Mengatur Budgeting Rumah Tangga Agar Keuangan Lebih Terkendali

26 Jun 2025

thumbnail

Tanpa perencanaan yang baik, gaji sebesar apa pun bisa habis tanpa jejak hanya dalam hitungan minggu. Di sinilah pentingnya budget rumah tangga, bukan hanya sebagai aktivitas mencatat pengeluaran, tapi juga sebagai fondasi utama untuk menciptakan kestabilan finansial.

Budgeting rumah tangga bukan tentang pelit atau membatasi diri dari kesenangan, melainkan tentang menyusun skala prioritas agar kebutuhan utama selalu terpenuhi. Dengan perencanaan yang tepat, keluarga bisa tetap menikmati hiburan dan kebutuhan sekunder tanpa mengorbankan tagihan penting atau dana darurat.

Bahkan, dengan mengatur keuangan secara disiplin, kamu bisa merencanakan liburan keluarga, investasi pendidikan anak, hingga membangun dana pensiun sejak dini. Semuanya bisa dilakukan meski penghasilan pas-pasan, asalkan kamu tahu bagaimana mengelolanya dengan bijak.

Apa Itu Budget Rumah Tangga?

Secara sederhana, budget rumah tangga adalah rencana pengeluaran dan pemasukan yang disusun untuk satu periode tertentu, umumnya satu bulan. Budget ini mencakup seluruh kebutuhan rumah tangga: makan, listrik, transportasi, pendidikan, tabungan, hingga hiburan.

Menurut Investopedia, anggaran rumah tangga berfungsi sebagai alat navigasi keuangan agar pengeluaran tidak melebihi pemasukan dan keluarga tetap bisa menabung serta berinvestasi. Dengan kata lain, anggaran bukan hanya dokumen, melainkan alat kendali keuangan yang membantu keputusan harian.

Kenapa Mengatur Budget Itu Penting?

Masih banyak keluarga yang hidup dari gaji ke gaji tanpa tahu pasti ke mana uang mereka mengalir. Berikut beberapa alasan mengapa menyusun budget rumah tangga itu krusial:

  • Menghindari utang konsumtif
    Budget yang baik membantu kamu menahan diri dari pengeluaran tidak penting yang ujung-ujungnya harus ditutup pakai pinjaman.
     
  • Menyiapkan dana darurat dan masa depan
    Dengan alokasi yang jelas, kamu bisa menyisihkan dana untuk keperluan tak terduga atau rencana jangka panjang seperti pendidikan anak.
     
  • Meningkatkan komunikasi keluarga soal keuangan
    Budget mendorong keterbukaan antara pasangan dalam pengelolaan uang, yang bisa memperkuat keharmonisan rumah tangga.

Penyebab Gagal Mengatur Keuangan Keluarga

Beberapa keluarga merasa sudah hemat, tapi tetap sulit menyisihkan uang. Mungkin penyebabnya salah satu dari ini:

  • Tidak mencatat pengeluaran kecil
  • Gaya hidup di atas kemampuan karena ikut-ikutan orang lain
  • Tidak ada kesepakatan bersama antara suami–istri soal prioritas keuangan
  • Terlalu bergantung pada satu sumber penghasilan tanpa dana cadangan
  • Tidak punya sistem budgeting yang konsisten

Terkadang, masalah bukan pada besar kecilnya pendapatan, tapi pada absennya sistem yang membantu alokasi uang secara disiplin.

7 Cara Mengatur Budget Rumah Tangga yang Efektif

Berikut langkah-langkah yang bisa langsung kamu praktikkan:

  1. Catat Semua Pemasukan dan Pengeluaran
    Langkah paling dasar adalah mencatat semua arus kas baik pendapatan tetap seperti gaji maupun pemasukan sampingan. Termasuk pengeluaran kecil seperti parkir, jajan, atau biaya langganan streaming.
    Banyak aplikasi gratis bisa membantumu, seperti Money Lover, Spendee, atau bisa juga dilakukan secara manual.
     
  2. Gunakan Metode 50/30/20
    Metode ini membagi pendapatan bulanan menjadi:
    • 50% untuk kebutuhan pokok
    • 30% untuk keinginan
    • 20% untuk tabungan dan investasi

Metode ini fleksibel dan sangat cocok untuk pasangan muda atau keluarga kecil yang ingin hidup seimbang.

  1. Terapkan Sistem Amplop (Digital atau Fisik)
    Pisahkan anggaran ke dalam kategori menggunakan amplop terpisah—bisa dompet digital seperti e-wallet, atau amplop fisik. Ini membantumu mengontrol kapan harus berhenti belanja.
     
  2. Buat Saku Khusus untuk Dana Darurat
    Dana darurat idealnya 3–6 kali pengeluaran bulanan. Mulailah menyisihkan 5–10% pendapatan secara rutin. Gunakan fitur seperti Saku Nabung dari Bank Saqu untuk membantu alokasinya secara otomatis.
     
  3. Libatkan Semua Anggota Keluarga
    Keuangan bukan tanggung jawab satu pihak saja. Ajak pasangan atau anak untuk memahami kondisi keuangan keluarga. Dengan begitu, keputusan finansial bisa dibuat bersama.
     
  4. Hindari Godaan Belanja Impulsif
    Jangan tergoda promo jika tidak ada kebutuhan mendesak. Coba beri jeda 24 jam sebelum memutuskan pembelian non-prioritas.

     
  5. Evaluasi Secara Berkala
    Setiap akhir bulan, tinjau pengeluaran. Apakah target tercapai? Apakah ada pemborosan? Evaluasi ini penting agar strategi keuangan bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang berubah.

Gunakan Saku Nabung untuk Membantu Budgeting

Agar perencanaan tidak hanya berhenti di catatan, kamu bisa memanfaatkan produk Saku Nabung dari Bank Saqu. Kamu dapat membuat saku berbeda untuk tujuan yang berbeda—dana darurat, tabungan pendidikan, atau liburan keluarga.

Saku Nabung memungkinkan pengaturan transfer otomatis, sehingga kamu tak perlu repot lagi mengalokasikan secara manual setiap bulan. Dan yang paling penting, fitur ini aman serta diawasi langsung oleh OJK.

Dengan sistem yang jelas dan bantuan teknologi, proses mengatur keuangan jadi jauh lebih sederhana. Kamu bisa menghindari kebocoran anggaran yang sering tidak terasa, seperti langganan yang lupa dibatalkan atau pengeluaran kecil yang terakumulasi besar.

Jika kamu ingin melindungi keuangan rumah tangga dari risiko besar seperti utang konsumtif atau pengeluaran tidak terkontrol, mulailah dengan membuat budget rumah tangga hari ini. Ingat, kontrol finansial bukan tentang berapa besar penghasilanmu, tapi bagaimana cara kamu mengelolanya dengan bijak.