Saku 101

Metode Budgeting 50/30/20: Prinsip dan Cara Melakukan dengan Benar

20 Feb 2025

thumbnail

Saat melakukan budgeting, kamu mungkin menghadapi kesulitan karena perasaan malas menghitung atau membuat kelompok pengeluaran secara manual. Nah, ada metode budgeting yang mudah dan bisa kamu gunakan untuk kondisi keuangan apa pun.

Metode budgeting 50/30/20 adalah solusi untuk kamu yang baru pertama kali menerima gaji atau bahkan yang sudah lama kerja tapi masih kesulitan mengontrol pengeluaran. Nah, tertarik untuk tahu lebih jauh? Yuk, pelajari selengkapnya metode budgeting 50/30/20 di bawah ini.

Pengertian Metode Budgeting 50/30/20

Metode 50/30/20 adalah metode budgeting yang membagi pendapatan atau pemasukan dalam 3 kategori khusus, yakni 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% sisanya untuk simpanan atau tabungan. Perhitungan ini pun membagi gajimu setelah potongan pajak dan lainnya, alias gaji kotor. 

Metode budgeting ini sudah menjadi template yang mudah digunakan. Contoh penerapan 50/30/20 adalah:

  • 50% gaji kotor untuk kebutuhan, seperti bayar cicilan rumah, sewa kos atau apartemen, makanan sehari-hari, transportasi, asuransi, hingga membayar utang (tagihan kartu kredit atau cicilan).
  • 30% gaji kotor dikhususkan untuk sesuatu yang sebenarnya tidak kamu butuhkan, tapi inginkan, seperti subscriptions untuk platform streaming hingga musik, tiket bioskop, tiket konser, jajan hobi, belanja online shop, hingga jalan-jalan yang mendadak.
  • 20% gaji kotor sisanya harus kamu simpan sebagai dana darurat, tabungan masa depan, hingga, membayar sisa utang atau tagihan.

Menariknya, metode budgeting 50/30/20 tidak kaku, kamu dapat mengganti porsi antara 50%, 30%, dan 20% sesuai kemauanmu. Contohnya:

  • 52% untuk kebutuhan
  • 32% untuk keinginan
  • 16% untuk tabungan

Manfaat Metode Budgeting 50/30/20

Selain untuk menyeimbangkan pengeluaran dan tabungan, berikut adalah manfaat lain metode 50/30/20, dikutip dari Investopedia:

  1. Memudahkan kategorisasi keuangan: metode budgeting ini, seperti yang telah dipaparkan, memudahkanmu dalam penerapannya. Masing-masing kategori dan persentase uang sudah punya tujuan serta manfaatnya. Kamu juga tidak perlu repot-repot menghitung secara manual.
  2. Manajemen keuangan jadi lebih baik: menyeimbangkan pendapatan dan pengeluaran itu penting untuk setiap orang. Makanya, dengan metode ini kamu dapat memastikan bahwa uang yang kamu habiskan memang sesuai dengan porsi dan kebutuhannya.
  3. Membantumu lebih tanggung jawab: terutama dalam hal mengontrol dan membedakan kebutuhan serta keinginan. Hal-hal yang menjadi kebutuhan utama atau primer seperti makan, biaya tempat tinggal, transportasi, hingga membayar tagihan harus jadi porsi paling besar serta utama. Sementara itu, kamu akan lebih mawas diri dalam menentukan apa yang harus dibeli, apakah hal tersebut memang dibutuhkan sekarang atau hanya impulsivitas.
  4. Bangun rasa aman: tidak hanya soal uang yang bisa kamu simpan dalam jangka panjang, tapi tabungan bisa jadi safety net ketika ada hal-hal tak terduga terjadi. 20% yang kamu tabung setiap bulannya, akan membantu kamu menumpuk safety net tersebut.
  5. Mempersiapkan masa depan: mungkin saat ini kamu belum terpikirkan untuk menikah atau punya keluarga. Tabungan tersebut tidak hanya untuk masa depanmu dan keluarga, tapi juga untuk diri sendiri. Terutama jika kamu punya keinginan lain di masa depan seperti punya apartemen atau kediaman sendiri hingga kendaraan seperti mobil.

Cara Melakukan Budgeting 50/30/20

Melansir Fortune, berikut adalah 4 langkah optimal menerapkan metode budgeting 50/30/20:

1. Hitung seluruh pendapatan setelah dipotong pajak

Jika kamu punya lebih dari satu sumber pendapatan, contohnya dari pekerjaan utama, project freelance, ataupun usaha rintisan, hitung totalnya setelah dipotong pajak. Dengan begitu, kamu tahu total yang benar-benar bisa kamu gunakan untuk budgeting 50/30/20. Tujuannya kembali lagi agar kamu tidak overspending pada hal-hal yang tidak dibutuhkan.

2. Cek pengeluaran sebulan terakhir

Periksa juga apa saja yang kamu beli dan berapa total harganya. Dari situ, kamu dapat menganalisis apakah pengeluaran tersebut terjadi setiap bulan atau mingguan, atau bahkan setiap hari. Cari tahu tujuan pengeluaran dan apakah dana tersebut wajib kamu keluarkan? 

Jika tidak menjadi kebutuhan primer, maka hentikan pengeluaran atau kurangi frekuensinya dulu. Hal ini mungkin akan sulit untuk awal penerapan metode ini, tapi secara jangka panjang, akan membantu kamu lebih teliti dan disiplin.

3. Buat pembagian budget

Setelah tahu jumlah total pendapatan, apa saja kebutuhan primermu, dan hal-hal sekunder yang bisa dikurangi dulu. Maka, saatnya kamu menentukan besarannya masing-masing. Kamu bisa mulai dengan pembagian dasar 50, 30, dan 20 persen.

4. Pantau dan kaji budget secara berkala

Nantinya, pada bulan-bulan berikutnya kamu dapat menambah kategori kebutuhan dan tabungan secara berkala. Terlebih jika kamu sudah terbiasa dalam membagi pendapatan dalam kategori-kategori tersebut. 

Tips Penting sebelum Terapkan 50/30/20

  • Gunakan sistem deposito otomatis yang dapat menarik sejumlah uang pada tanggal yang ditentukan.
  • Ketahui critical cost yang harus kamu keluarkan setiap bulannya, contoh biaya sewa atau cicilan.
  • Sebaiknya mulai biasakan diri untuk mencatat pengeluaran setiap hari.
  • Jaga konsistensi setiap bulan, jangan hanya menerapkan metode budgeting ini satu bulan saja.

Itulah serba-serbi metode budgeting 50/30/20 yang wajib kamu tahu dan bisa jadi solusi untuk mengontrol pengeluaran. Seperti tips di atas, kamu dapat mengatur deposito otomatis yang menarik uang secara langsung pada tanggal yang ditentukan. Masih bingung pilih deposito terbaik? Jangan pusing!

Ada Deposito dari Bank Saqu yang tawarkan suku bunga tinggi untuk kamu! Selain tabung, kamu juga tetap dapat cuan! Pilih antara Deposito Reguler atau Busposito dengan bunga mulai dari 4,25% hingga 6% per tahun. 

Pelajari selengkapnya tentang deposito Bank Saqu di sini atau langsung buka rekening Bank Saqu lewat aplikasi Android dan iOS.