Saku 101

10 Ciri Investasi Bodong yang Harus Diwaspadai dan Cara Menghindarinya

20 Feb 2025

thumbnail

Supaya warga Bank Saqu tetap bisa menambah cuan, investasi memang jadi salah satu pilihan terbaik. Namun, kamu harus awas dengan tindakan investasi bodong. Jenis investasi ini bisa tampak menjanjikan keuntungan besar di awal, tapi biasanya hanya janji manis si penipu.

Salah satu jenis investasi bodong adalah skema Ponzi, di mana uang investasimu digunakan untuk membayar ganti rugi ke investor lain sebelum kamu. Jenis lainnya adalah investasi pada sebuah usaha yang tidak jelas asal usul dan cara mendapatkan keuntungannya.

Makanya, kamu harus pahami lebih jauh tentang investasi bodong, dari ciri-ciri hingga cara menghindarinya di bawah ini.

Pengertian Investasi Bodong

Investasi sendiri adalah aktivitas menanamkan modal dan dana pada aset, dapat berupa barang berharga hingga modal usaha, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan jangka panjang. 

Sementara itu, investasi bodong adalah jenis penipuan yang menyasar calon investor awam ataupun berpengalaman, dengan menjanjikan proses investasi mudah serta cepat mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar.

Pada zaman sekarang, di mana teknologi dan internet sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, investasi bodong mudah tersebar dan menipu orang-orang, terutama yang literasi terhadap investasinya rendah. Sebab, beberapa investasi bodong tersebut terlihat sangat meyakinkan dan mudah dilakukan.

 

Dalam beberapa kasus, mengutip MoneyHelper, investasi bodong menawarkan persentase keuntungan yang tidak masuk akal atau lebih tinggi daripada investasi pada umumnya. Hal-hal tersebut memang menggiurkan, tapi lebih baik kamu tetap berhati-hati dan menghindari investasi seperti itu.

Ciri-Ciri Investasi Bodong

Melansir Kementerian Keuangan Indonesia, berikut adalah beberapa ciri investasi bodong:

  1. Perusahaan investasi tidak terdaftar di OJK.
  2. Perusahaan investasi tidak dalam bentuk PT resmi.
  3. Investasi dibuat dan dikelola orang perorangan.
  4. Proses bisnis dan instrumen investasi tidak jelas.
  5. Jika kamu mau investasi, akan diberikan “bonus keanggotaan”.
  6. Kamu sebagai investor, diminta untuk mencari investor baru lainnya.
  7. Cepat untung dan tanpa syarat khusus.
  8. Ada perjanjian pembelian kembali, investasi yang asli tidak akan menawarkan hal tersebut.
  9. Tidak ada informasi jelas terkait produk investasi atau aset yang didanai, baik di internet, media sosial, ataupun dari pengurus investasi.
  10. Penawaran investasi melalui media sosial saja, seperti WhatsApp, Instagram, TikTok, Telegram, dan lainnya.

Cara Menghindari Investasi Bodong

Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari jebakan investasi bodong:

  1. Lakukan pemeriksaan legalitas badan atau perusahaan investasi di OJK.
  2. Tanyakan tentang profil bisnis, laporan keuangan, jenis produk, hingga aset yang dimiliki oleh perusahaan investasi.
  3. Jangan tanggapi dan langsung percaya pada penawaran investasi mudah dan murah lewat WhatsApp atau Telegram.
  4. Jika kamu masih awam dalam investasi, lakukan riset dan bertanya untuk memahami soal hal tersebut.
  5. Realistis dalam memilih produk investasi, jika kamu pilih investasi risiko rendah, imbal hasilnya akan rendah juga.
  6. Pilih aplikasi investasi yang terpercaya, seperti bank dan lembaga keuangan yang terdaftar di OJK.
  7. Laporkan nomor HP investasi bodong yang mengganggu dan memaksa ke OJK.

Rekomendasi Investasi Terukur dan Aman

Seperti yang disinggung di atas, jika kamu adalah investor awam dan pemula, lebih baik tempatkan dana pada instrumen yang berisiko rendah. Meskipun imbal hasilnya tidak langsung besar, kamu dapat pelan-pelan memahami dunia investasi, agar terhindar dari penipuan.

Berikut adalah dua contoh investasi risiko rendah yang terukur dan aman.

1. Deposito

Deposito adalah simpanan berjangka dari bank yang dapat dicairkan dalam periode waktu tertentu. Selama masa waktu tersebut, dana deposito akan berkembang berkat bunga deposito. Keunggulan dari deposito adalah suku bunganya yang cenderung lebih tinggi dibandingkan jenis simpanan atau tabungan bank biasa.

Contohnya seperti Deposito Reguler Bank Saqu, yang menawarkan suku bunga 4,25% sampai 6% per tahun dengan tenor 1-12 bulan. Minimal saldo awalnya pun hanya Rp1.000.000.

Selain itu, Bank Saqu juga punya produk Busposito dengan modal minimum Rp100.000 dan kamu dapat menabung deposito bersama-sama dengan teman atau keluargamu.

Tertarik? Yuk, pelajari lebih jauh tentang Deposito Bank Saqu di halaman ini.

2. Reksa dana

Reksa dana cocok untuk kamu yang mau investasi berisiko rendah dan punya modal minim. Cara kerja reksa dana adalah dana investor dikumpulkan lalu dikelola oleh manajer investasi melalui berbagai instrumen investasi, seperti obligasi, pasar uang, dan saham.

Keunggulan reksa dana adalah investasimu akan disesuaikan dengan profil risiko yang kamu inginkan. Apakah aman dengan risiko rendah, moderat, atau risiko tinggi. Tujuannya untuk melakukan diversifikasi terhadap portofolio investasi. Setelah itu manajer investasi akan membagi modal investasi dalam berbagai instrumen untuk mendapatkan keuntungan terbaik. 

3. Obligasi

Obligasi dapat menjadi bagian dari instrumen reksa dana, tapi juga bisa menjadi instrumen yang berdiri sendiri. Obligasi adalah surat utang berjangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan, korporasi, dan/atau pemerintah (Surat Berharga Negara). Imbal hasil obligasi akan diterima setiap 3 hingga 6 bulan, sesuai dengan periode tenor yang kamu pilih.

Itulah pemaparan lengkap tentang investasi bodong untuk kamu. Jika kamu mau menghindari investasi bodong, cobalah investasi yang ditawarkan oleh bank, seperti Deposito dari Bank Saqu. Mau coba investasi deposito di Bank Saqu?

Ada Deposito Reguler dan Busposito yang memberikan suku bunga 4,25% hingga 6% per tahun dan dapat dilakukan bersama teman atau keluarga. Persentase suku bunganya pun sudah dijamin LPS. 

Yuk, pelajari selengkapnya soal produk deposito Bank Saqu di sini atau langsung download aplikasi Bank Saqu di Android dan iOS.