Saat ada keperluan mendadak dan mau jaga cash flow, pinjaman dana darurat bisa jadi solusi cepat.
Dana untuk keadaan darurat bisa untuk banyak alasan, mulai dari kebutuhan untuk pengobatan penyakit yang tidak di-cover oleh asuransi hingga renovasi rumah akibat bencana alam. Hal-hal seperti ini biasanya juga akan lebih cepat diterima oleh lembaga pemberi pinjaman.
Mungkin pinjaman online atau daring saat ini punya citra buruk, tapi hal tersebut juga kembali pada nasabah atau peminjamnya. Jika tahu cara-cara aman mengajukan pinjaman online, terutama untuk dana darurat, maka keuangan juga dipastikan aman.
Makanya, merangkum Hero FinCorp dan Moneycontrol, berikut adalah 7 tips mengajukan pinjaman dana darurat dengan aman.
Tips Aman Mengajukan Pinjaman Dana Darurat
1. Sesuaikan pinjaman pada kebutuhan
Sesuai dengan namanya, jenis pinjaman ini harus digunakan untuk kondisi darurat. Makanya, sebelum mengajukan pinjaman, kamu sudah harus tahu kebutuhan apa yang akan dipenuhi dengan dana tersebut. Beberapa contoh yang telah Bank Saqu sebutkan di atas adalah untuk biaya pengobatan dan renovasi rumah. Namun, selain itu, dana darurat dapat digunakan untuk:
- Melanjutkan operasional bisnis sebelum mendapatkan pembayaran dari klien.
- Melunasi pembayaran barang-barang seperti laptop, smartphone, dan tagihan bulanan.
- Membeli kebutuhan bulanan sebelum gajian.
Dengan tahu tujuan pemanfaatan dana tersebut, kamu bisa memilih platform pinjaman online dan jumlah uang sesuai dengan kebutuhan.
2. Tentukan jumlah yang mampu dibayar
Pastikan jumlah dana yang kamu terima dari pinjaman dana darurat sesuai dengan kemampuan kamu untuk membayar di bulan berikutnya. Pinjaman dana darurat, sama seperti pinjaman lainnya, akan menerapkan bunga dan cicilan yang harus dilunaskan.
Jangan pinjam sampai jumlah yang lebih dari kebutuhan. Hindari juga terpancing oleh platform pinjaman ilegal yang menjanjikan uang dalam jumlah banyak dan cepat cair. Bagaimana caranya tetap aman? Nah patokan utama saat kamu mau mengajukan pinjaman adalah pastikan jumlah dana pinjaman sama besar atau lebih rendah dari pendapatan/gaji bulanan.
Dengan begitu, kamu dapat memaksimalkan dana dan memastikan punya uang yang cukup untuk melunasi pinjaman tersebut pada bulan-bulan berikutnya.
3. Pastikan platform pinjaman resmi
Resmi berarti platform pinjaman berada dalam daftar OJK dan diawasi langsung oleh lembaga keuangan tersebut. Hal ini juga berkaitan dengan kepatuhan platform terhadap aturan-aturan OJK terkait pinjaman online yang bertujuan untuk melindungi konsumen atau nasabah. Ciri-ciri platform pinjaman resmi:
- Suku bunga mengikuti aturan OJK dan tidak melebihi.
- Penagihan dilakukan secara manusiawi.
- Untuk pinjaman produktif, cicilannya berkisar antara 6 hingga 12 bulan.
- Tidak ada hidden fee, atau biaya-biaya tambahan yang memberatkan konsumen.
4. Pilih pinjaman tanpa agunan
Pinjaman tanpa agunan bisa menjadi pilihan terbaik untuk mendapatkan pinjaman dana darurat. Jenis pinjaman ini umumnya memiliki persyaratan yang lebih fleksibel daripada pinjaman dengan jaminan. Dokumen yang dibutuhkan pun relatif sederhana, seperti KTP, KK, rekening koran, dan surat nikah (jika sudah menikah).
Saat ini, sudah banyak platform dan aplikasi pinjaman online yang menawarkan KTA, selain juga bank yang menyediakan produk serupa guna menjangkau lebih banyak nasabah. Tentu saja, kamu harus memenuhi syarat dari bank dan memiliki riwayat kredit yang sehat untuk meningkatkan peluang disetujui.
5. Cek syarat dan ketentuan secara detail
Kondisi mendadak dan terburu-buru membuat calon peminjam tidak memerhatikan detail persetujuan pinjaman. Hal ini berbahaya dan dapat menciptakan masalah baru di masa depan. Maka dari itu, penting untuk membaca dokumen-dokumen dengan teliti sebelum menandatangani kesepakatan pinjaman dana darurat. Beberapa hal yang harus perhatikan dan informasinya harus ada dalam dokumen:
- Syarat pinjaman sudah sesuai.
- Ketentuan pencairan (kapan cair), pelunasan (durasi cicilan), dan proses penagihan.
- Komitmen dan langkah menjaga keamanan data pribadi nasabah.
- Jumlah pinjaman, bunga, dan besaran cicilan bulanan tercantum jelas.
6. Pilih cicilan sesuai kemampuan
Seperti yang telah dijelaskan pada poin kedua, pastikan jumlah pinjaman dana darurat sesuai dengan kebutuhan saja. Nah, dengan begitu, maka kamu juga harus menentukan durasi dan jumlah cicilan sesuai kemampuan. Biasanya untuk jenis cicilan ini, platform atau lembaga pinjaman akan memberikan waktu 6 hingga 12 bulan.
Namun, perlu diingat, saat mengajukan pinjaman lewat bank, maka semakin panjang durasi cicilan, semakin tinggi bunga yang ditetapkan dalam pinjaman. Jadi pastikan pendapatan dan jumlah pinjamanmu setara atau bahkan gaji lebih tinggi, agar bisa melunasi pinjaman tepat waktu.
7. Hindari pinjaman berantai
Maksudnya, jangan mengajukan pinjaman dana darurat untuk menutupi utang atau pinjaman dana darurat lain. Pastikan kamu sudah melunasi pinjaman dana darurat yang lama, sebelum mengajukan pinjaman baru. Buat perencanaan pelunasan secara detail sebelum mengajukan pinjaman, contohnya:
- tujuan pinjaman
- rasio perbandingan gaji dan pinjaman
- jumlah pinjaman
- dana yang bisa kamu pakai untuk bayar cicilan
- total pinjaman + bunga
- tenor atau durasi cicilan
- tanggal cicilan jatuh tempo
Dengan tahu ragam tips aman mengajukan pinjaman dana darurat, kamu dapat menggunakan uang secara bijak dan sesuai kebutuhan. Jangan sampai tergiur platform yang menjanjikan dana cepat cair dan jumlah besar. Hal tersebut akan menjebak kamu dalam lingkaran utang yang tak ada habisnya. Pastikan juga pinjaman bukan menjadi cara utama kamu mendapatkan dana untuk memenuhi kebutuhan.
Nah, kamu bisa dapatkan pinjaman yang fleksibel dengan dana hingga Rp30 juta lewat Saku Kredit. Dengan cicilan hingga 12 bulan, kamu bisa mengelola keuangan dan tetap memenuhi kebutuhan harian atau bulanan.
Saku Kredit juga diawasi langsung oleh OJK, jadi pasti aman dan bunganya rendah! Tertarik? Cek syarat lengkap dan cara pengajuannya di sini, yuk!