Rupiah melemah, harga-harga pun makin mahal. Buat kamu yang sering belanja kebutuhan harian, bayar cicilan, atau baru mulai mikirin investasi, kondisi seperti ini pasti terasa dampaknya.
Uang jadi lebih cepat habis, tapi kebutuhan tetap jalan terus. Namun, sebenarnya kenapa sih rupiah bisa melemah? Lalu, bagaimana cara menyiasatinya, apalagi soal investasi?
Yuk, kita bahas supaya kamu bisa ambil keputusan yang lebih bijak di tengah kondisi seperti saat ini.
Apa Penyebab Rupiah Melemah?
Rupiah melemah itu sebenarnya bukan hal baru. Namun, saat hal ini terjadi, dampaknya bisa lumayan terasa buat kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa hal yang bisa bikin nilai tukar rupiah tertekan, di antaranya:
1. Kebijakan Bank Sentral AS (The Fed)
Hal inilah salah satu penyebab yang sering banget membuat nilai tukar rupiah goyah.
Jadi seperti ini penjelasannya. Amerika punya bank sentral yang namanya The Federal Reserve, biasa disingkat jadi The Fed. Mereka punya kebijakan yang bisa berpengaruh ke ekonomi dunia, termasuk Indonesia.
Salah satunya adalah kebijakan soal suku bunga. Kalau The Fed menaikkan suku bunganya, artinya orang-orang (terutama investor besar) akan lebih tertarik simpan uang di aset-aset dolar. Soalnya keuntungannya jadi lebih tinggi dan dianggap lebih aman.
Akibatnya, duit investor yang tadinya ada di Indonesia bisa dicabut dan dipindah ke Amerika. Permintaan terhadap dolar naik dan rupiah pun ikut tertekan.
Fakta terbaru dari CNBC Indonesia, Maret 2025 lalu, The Fed memang belum menaikkan suku bunga lagi, masih di angka 5,25%-5,5%.
Namun mereka memberi sinyal kuat kalau kondisi ekonomi Amerika akan melambat alias berpotensi resesi. Nah, sinyal seperti ini yang membuat investor semakin waspada dan lebih milih main aman di dolar.
2. Defisit Neraca Perdagangan
Pernah dengar istilah neraca perdagangan? Sederhananya, ini selisih antara ekspor dan impor Indonesia.
Kalau kita lebih banyak impor (beli barang dari luar negeri) daripada ekspor (jual barang ke luar), artinya negara butuh lebih banyak dolar untuk membayar belanjaan itu.
Masalahnya, kalau dolar yang masuk dari hasil ekspor nggak cukup, otomatis permintaan dolar jadi lebih tinggi dari pasokannya. Alhasil, ya, rupiah melemah lagi.
3. Gejolak Global
Perang, krisis ekonomi, sampai harga minyak dunia juga punya efek domino ke mata uang negara berkembang.
Misalnya, konflik Rusia-Ukraina membuat harga energi melonjak dan bikin tekanan inflasi makin tinggi. Negara seperti Indonesia yang masih impor minyak, ikut kena imbasnya.
4. Tingginya Permintaan Dolar di Dalam Negeri
Menjelang akhir tahun atau saat banyak perusahaan harus membayar utang luar negeri, permintaan dolar dalam negeri bisa meningkat. Hal ini juga yang bisa bisa membuat nilai tukar rupiah tertekan.
Jenis Investasi yang Cocok saat Rupiah Melemah
Meskipun kondisi ekonomi lagi nggak stabil, bukan berarti kamu harus berhenti investasi. Malah, kalau strategi kamu pas, ini bisa jadi kesempatan bagus buat melindungi aset.
1. Emas
Emas memang jadi investasi sejuta umat, tapi justru itu karena dia terbukti tahan banting.
Saat rupiah melemah, harga emas memang cenderung turun, tapi justru di situlah kamu bisa masuk. Beli emas di saat nilainya sedang turun, lalu simpan untuk jangka panjang.
Apalagi sekarang sudah banyak platform digital buat beli emas mulai dari Rp10.000-an.
2. Tabungan Dollar
Simpel dan nggak ribet, tabungan dollar bisa jadi cara jitu buat melindungi nilai uang kamu.
Cara melakukannya pun gampang banget. Beli dollar ketika rupiah sedang menguat, lalu simpan.
Nanti, ketika rupiah melemah, nilai simpanan kamu akan naik secara otomatis karena kurs dolar lebih tinggi.
Tabungan dollar ini cocok banget buat kamu yang punya rencana belanja atau bayar kebutuhan dalam mata uang asing ke depannya.
Namun ingat ya, pastikan kamu beli di waktu yang tepat dan cek dulu biaya-biaya yang mungkin dikenakan oleh bank.
3. ORI (Obligasi Ritel Indonesia)
Obligasi Ritel Indonesia atau ORI adalah salah satu investasi yang dikeluarkan langsung oleh pemerintah. Keuntungannya relatif stabil, dan risikonya kecil karena dijamin oleh negara.
ORI ini cocok banget buat kamu yang mau investasi aman tapi tetap dapat imbal hasil. Selain itu, dengan ikut investasi ORI, secara nggak langsung kamu juga bantu negara dalam pembiayaan pembangunan.
Nilai tukar boleh melemah, tapi ORI tetap kasih return yang menarik dan bisa kamu andalkan.
Tips Buat Kamu yang Mau Investasi saat Rupiah Melemah
Supaya kamu nggak salah langkah, simak beberapa tips ini:
- Cek kurs dan tren pasar dulu sebelum ambil keputusan. Jangan asal ikut-ikutan orang.
- Diversifikasi investasi. Jangan cuma taruh uang di satu tempat. Campur antara emas, dolar, dan obligasi supaya risikonya lebih seimbang.
- Gunakan dana dingin, alias uang yang nggak kamu pakai untuk kebutuhan sehari-hari. Jangan sampai investasi malah bikin kamu stres karena kepepet butuh uang.
- Pilih platform yang aman dan terdaftar di OJK, biar kamu nggak kena investasi bodong.
Rupiah memang lagi melemah dan bisa bikin harga-harga naik serta keuangan makin terasa berat. Namun, bukan berarti kamu harus diam saja.
Justru ini saatnya kamu belajar lebih banyak soal finansial dan mulai investasi dengan strategi yang tepat.
Biar makin gampang, kamu bisa pakai aplikasi Bank Saqu untuk membantu kelola keuangan dan mulai investasi dari sekarang. Yuk, download Bank Saqu di Android dan iOS!