Zaman sekarang investasi sudah mudah dan ilmunya pun dapat diakses lewat internet. Ada banyak jenis-jenis investasi yang populer di Indonesia. Mulai dari yang modal kecil hingga besar, kamu bisa sesuaikan dengan kemampuan serta target investasimu.
Kalau warga Bank Saqu mau dapat cuan dan passive income di 2025 ini, wajib banget pertimbangkan investasi 12 jenis instrumen berikut ini!
Jenis-Jenis Investasi Populer 2025
Merangkum BankRate, berikut 12 jenis investasi menjanjikan di 2025.
1. Emas
Investasi emas menjadi pilihan yang semakin populer karena kemudahan dan modal terjangkau. Kini, ada banyak platform dan aplikasi investasi emas digital yang aman, lho! Harga emas saat ini juga terus naik dari tahun ke tahun, jika kamu butuh cuan yang maksimal, maka emas adalah solusinya.
2. Deposito
Deposito adalah salah satu instrumen investasi berisiko rendah yang menawarkan suku bunga tetap dengan jangka waktu tertentu. Deposito hanya bisa dicairkan sesuai periode yang telah disepakati, misalnya 6 atau 12 bulan.
Saat ini, beberapa bank menawarkan deposito dengan bunga kompetitif, bahkan mencapai 6%. Salah satunya adalah Deposito Reguler Bank Saqu, yang bisa dibuka dengan setoran awal Rp1 juta. Tentunya produk deposito ini aman, ya!
3. Reksa dana
Dalam reksa dana, dana dari berbagai investor dikumpulkan dan dikelola oleh manajer investasi ke berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Keunggulan reksa dana adalah adanya diversifikasi yang berarti modal investasi akan dibagi ke beberapa aset untuk mengurangi risiko.
Tahap awal, kamu akan diminta mengisi profil risiko dan tujuan keuanganmu. Lalu, manajer investasi akan mengelola dana agar menghasilkan keuntungan maksimal.
4. Index Funds
Index funds merupakan jenis investasi reksa dana yang mengikuti pergerakan indeks pasar tertentu, misalnya S&P 500. Berbeda dari reksa dana biasanya, jenis investasi ini dikelola secara pasif sehingga biayanya lebih rendah.
Keuntungannya meliputi kemudahan dalam investasi, diversifikasi otomatis, serta biaya pengelolaan yang lebih hemat. Kamu juga bisa mendapatkan eksposur dan belajar lebih jauh tentang pasar saham.
5. Saham/stock
Saham dikenal sebagai jenis investasi high risk, high return. Oleh karena itu, bagi pemula, disarankan untuk belajar tentang pasar saham terlebih dahulu. Salah satu cara terbaik adalah melalui virtual stock yang tersedia di berbagai aplikasi investasi.
Dengan virtual stock, kamu bisa memahami mekanisme pasar, mempelajari strategi pembelian dan penjualan saham, serta mengetahui waktu yang tepat untuk mengambil keputusan investasi.
6. Obligasi
Obligasi adalah jenis instrumen investasi berbentuk surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Berbeda dari reksa dana, obligasi bisa dibeli secara langsung oleh investor yang ingin mendapatkan passive income.
Keuntungan yang akan kamu dapat adalah imbal hasil atau kupon yang dibayarkan secara berkala, biasanya setiap tiga hingga enam bulan.
7. Cryptocurrency
Pasti warga Bank Saqu sudah sering dengar soal crypto yang dilabeli jenis investasi menguntungkan dengan risk dan volatilitas yang tak kalah tinggi. Cryptocurrency merupakan aset yang dikelola dalam teknologi blockchain untuk memastikan keamanan dan transparansi transaksi.
Beberapa koin yang paling populer di antaranya adalah Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Sesuai namanya crypto juga dipakai sebagai mata uang untuk transaksi.
8. P2P Lending
Dalam P2P lending, investor memberikan pinjaman langsung kepada individu atau bisnis melalui platform online. Dibandingkan dengan tabungan di bank, P2P lending menawarkan tingkat pengembalian yang lebih menarik, bahkan bisa mencapai 8% per tahun.
Tanpa melibatkan perantara seperti bank, imbal hasil yang ditawarkan biasanya lebih tinggi. Namun, risiko tetap ada, seperti potensi gagal bayar dari peminjam
9. Surat Berharga Negara (SBN)
Sesuai namanya, SBN diterbitkan oleh pemerintah dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam pembangunan negara sekaligus mendapatkan imbal hasil yang menarik, biasanya di atas 6%.
Saat ini ada beberapa jenis SBN, seperti SBR (Saving Bond Ritel) untuk investor pemula, ORI (Obligasi Negara Ritel) dengan kupon tetap dan bisa diperjualbelikan di pasar sekunder, serta Sukuk Tabungan yang sesuai prinsip syariah.
10 Properti
Investasi properti bisa mendatangkan passive income, tapi memang harus mengumpulkan modal banyak. Nilai properti juga cenderung meningkat seiring waktu, menjadikannya pilihan menarik bagi kamu yang ingin membangun kekayaan dalam jangka panjang.
Jika belum siap membeli properti, kamu bisa mempertimbangkan investasi dalam REITs (Real Estate Investment Trusts) yang memungkinkan investasi properti dengan modal lebih kecil.
11. ETF (Exchange-Traded Fund)
ETF adalah jenis investasi berupa reksa dana yang diperdagangkan di bursa layaknya saham. ETF terdiri dari kumpulan aset seperti saham, obligasi, atau komoditas yang dirancang untuk mengikuti kinerja indeks pasar atau sektor tertentu.
ETF menawarkan keuntungan berupa diversifikasi portofolio dan biaya pengelolaan yang rendah, sehingga dapat membantu mengelola risiko investasi sekaligus meningkatkan potensi pertumbuhan jangka panjang.
12. Anuitas
Anuitas adalah jenis investasi di mana dana yang dibayarkan oleh pemegang anuitas diinvestasikan ke dalam portofolio yang berisi saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya.
Keuntungan anuitas adalah pendapatan yang konsisten, perlindungan dari volatilitas pasar, dan jaminan dana di masa tua. Namun, anuitas juga memiliki kekurangan, seperti biaya administrasi yang tinggi, likuiditas terbatas, dan potensi imbal hasilnya sedikit.
Itulah 12 jenis investasi populer di Indonesia yang bisa datangkan cuan dan passive income buat kamu di 2025. Kamu bisa mulai dengan investasi mudah dan mudah kecil seperti Busposito dari Bank Saqu.
Produk deposito berjangka Busposito hanya butuh modal minimum Rp100.000 dan kamu dapat menabung bersama teman atau keluarga. Jika kamu punya dana lebih besar, produk Deposito Reguler bisa jadi pilihanmu.
Dengan suku bunga hingga 6% per tahun dengan dana awal hanya Rp1 juta, kamu bisa mengatur jangka waktu deposito (tenor) hingga 12 bulan.
Tertarik? Pelajari program deposito berjangka Bank Saqu di halaman ini atau buka rekening Bank Saqu di aplikasi iOS dan Android.