Saku 101

Mau Investasi Emas? Cari Tahu Dulu Plus Minusnya biar Nggak Rugi

11 Mar 2025

thumbnail

Saat ini siapa sih yang nggak kepikiran buat investasi seperti emas, saham, atau reksadana? Apalagi karena harga barang terus naik, ekonomi makin nggak pasti, dan kita dituntut buat lebih pintar dalam mengelola uang. 

Dari sekian banyak pilihan investasi, emas tetap jadi favorit banyak orang. Namun, kenapa  emas dianggap sebagai investasi yang aman? Apa benar bisa bikin keuangan lebih stabil? Yuk, kita bahas tuntas!

Apa Itu Investasi Emas?

Arti investasi emas itu simpel banget, intinya kamu beli emas buat disimpan lalu dijual lagi nanti saat harganya naik. Bentuknya pun bisa macam-macam, dari emas batangan, perhiasan, sampai emas digital yang bisa dibeli lewat aplikasi.

Lalu, kenapa banyak orang suka investasi emas? 

Soalnya, emas terkenal stabil dan nggak gampang tergerus inflasi. Saat ekonomi lagi nggak jelas, harga emas malah cenderung naik. Selain itu, emas juga gampang dijual kapan saja. Jadi, buat yang mau investasi yang aman dan nggak ribet, emas bisa jadi pilihan yang menarik.

Keuntungan Investasi Emas

Emas sudah jadi simbol kekayaan sejak zaman dulu. Bahkan, menurut World Gold Council, permintaan emas di dunia terus meningkat karena dianggap sebagai "safe haven asset" alias aset perlindungan saat kondisi ekonomi nggak menentu. 

Nah, berikut beberapa alasan kenapa investasi emas bisa jadi pilihan tepat buat kamu:

1. Nilainya Stabil dan Cenderung Naik

Coba deh cek harga emas dalam 10 tahun terakhir. Walaupun naik-turun dalam jangka pendek, tren jangka panjangnya tetap meningkat. 

Misalnya, harga emas pada tahun 2010 masih sekitar Rp400 ribu per gram, sementara tahun 2024 sudah tembus lebih dari Rp1 juta per gram. Artinya, emas terbukti bisa menjaga nilai uang kamu dari waktu ke waktu.

2. Tahan Terhadap Inflasi

Menurut data Bareksa, inflasi global terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Nah, emas adalah salah satu instrumen yang nilainya nggak tergerus inflasi. Kalau kamu simpan uang dalam bentuk tunai, nilainya bisa turun seiring waktu. Namun kalau kamu simpan dalam bentuk emas, justru nilainya bisa naik.

3. Likuiditas Tinggi, Mudah Dicairkan

Lagi butuh dana mendadak? Emas bisa langsung dijual di toko emas, Pegadaian, atau bahkan lewat aplikasi investasi emas digital. Berbeda dengan properti atau saham yang proses pencairannya butuh waktu lama, emas bisa langsung diuangkan dengan cepat.

4. Cocok untuk Diversifikasi Investasi

Kata siapa investasi harus cuma di satu instrumen? Justru, para ahli keuangan menyarankan diversifikasi biar risiko investasi lebih seimbang. Saat saham atau kripto anjlok, harga emas biasanya tetap stabil atau bahkan naik. Jadi, punya emas dalam portofolio bisa membantu menjaga kestabilan keuangan.

5. Bisa Dimulai dari Nominal Kecil

Dulu investasi emas identik dengan beli emas batangan dalam jumlah besar. Sekarang? Kamu bisa mulai investasi emas dari Rp10 ribu aja lewat aplikasi. Jadi, cocok banget buat yang baru mulai belajar investasi tanpa harus keluar modal besar.

Kekurangan Investasi Emas

Meski punya banyak kelebihan, tetap saja ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum berinvestasi emas. Jangan sampai kamu asal beli tanpa tahu risiko-risikonya, ya. 

Berikut ini beberapa kekurangannya: 

1. Nggak Menghasilkan Pendapatan Pasif

Beda dengan saham yang bisa kasih dividen atau properti yang bisa disewakan, emas nggak menghasilkan penghasilan tambahan. Keuntungan dari emas hanya bisa didapat saat kamu menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli.

2. Perlu Tempat Penyimpanan yang Aman

Kalau kamu beli emas fisik, kamu harus mikirin tempat penyimpanannya. Simpan di rumah berisiko hilang atau dicuri. Kalau mau lebih aman, bisa disimpan di bank lewat layanan safe deposit box, tapi ada biayanya juga.

3. Harga Bisa Fluktuatif dalam Jangka Pendek

Meski tren jangka panjangnya naik, harga emas tetap bisa turun dalam jangka pendek. Misalnya, harga emas pernah anjlok hingga 10% dalam waktu beberapa bulan karena faktor ekonomi global. Jadi, kalau butuh uang dan terpaksa jual saat harga turun, bisa-bisa malah rugi.

4. Ada Risiko Emas Palsu

Jangan asal beli emas di sembarang tempat! Pastikan kamu beli dari tempat terpercaya seperti Antam, Pegadaian, atau bank yang menyediakan layanan jual beli emas. Soalnya di luar sana banyak beredar emas palsu yang sulit dibedakan dengan emas asli.

Jenis-Jenis Emas untuk Investasi

Sebelum terjun ke investasi emas, kamu harus tahu dulu jenis emas yang cocok buat investasi. 

1. Emas Batangan (Logam Mulia)

Ini adalah bentuk investasi emas paling murni, biasanya dengan kadar 99,99%. Antam adalah salah satu produsen emas batangan terbesar di Indonesia. Cocok buat investasi jangka panjang karena lebih mudah dijual kembali.

2. Emas Perhiasan

Banyak orang menganggap emas perhiasan sebagai investasi, tapi sebenarnya kurang menguntungkan. Soalnya, saat dijual kembali, harga emas perhiasan biasanya dipotong biaya pembuatan.

3. Koin Emas

Di Indonesia ada koin dinar dan koin ONH (Ongkos Naik Haji) yang sering dipakai buat investasi. Koin ini punya standar berat dan kadar yang jelas, jadi lebih mudah diperjualbelikan.

4. Emas Digital atau Tabungan Emas

Buat kamu yang nggak mau ribet menyimpan emas fisik, emas digital bisa jadi pilihan juga. Kamu bisa beli emas mulai dari Rp10 ribu lewat aplikasi. Kapan aja mau jual, tinggal klik di aplikasi.

Investasi emas memang menarik, tapi biar keuangan makin aman, kamu juga butuh simpanan yang stabil dan bebas risiko. 

Nah, selain emas, kamu bisa pertimbangkan Deposito di Bank Saqu! Bunga kompetitif, tenor fleksibel, dan pastinya dijamin aman. Cocok buat kamu yang mau investasi tanpa ribet dan tetap dapat keuntungan maksimal. 

Yuk, download aplikasi Bank Saqu di Android dan iOS sekarang!