Kredit macet adalah status peminjaman yang harus dihindari semua orang. Kredit macet sering disebut-sebut sebagai pinjaman yang tidak berhasil dilunasi tepat waktu. Hal ini berarti kredit macet terjadi setelah peminjam melewati batas waktu pelunasan pinjaman atau pendanaannya.
Lantas, apa saja penyebab, cara mengatasi, dan tips menghindari kredit macet? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
Definisi Kredit Macet
Kredit macet adalah jenis pinjaman yang gagal dilunasi oleh peminjam setelah melewati jangka waktu yang disepakati. Kredit macet juga terjadi karena tidak ada pembayaran angsuran pokok atau bunga sesuai jadwal yang disepakati.
Dalam istilah perbankan, kredit komersial dikategorikan sebagai kredit macet jika telah melewati 90 hari dari jatuh tempo tanpa pembayaran. Contohnya, jika angsuran atau cicilan jatuh tempo pada tanggal 30 Maret, maka jika sampai bulan Juli peminjam tidak melakukan pelunasan, kredit akan jadi macet.
Menurut International Monetary Fund (IMF), mengutip Investopedia, pinjaman yang belum melewati 90 hari jatuh tempo juga dapat dikategorikan sebagai kredit macet jika terdapat ketidakpastian terhadap pembayaran di masa depan.
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK pun mengategorikan pinjaman yang tidak dibayarkan 90 hari setelah jatuh tempo sebagai kredit macet.
Apa penyebab kredit macet?
- Perubahan kondisi ekonomi: hal-hal tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, bisnis bangkrut, hingga masalah kesehatan dapat membuat seseorang tidak mampu melunasi pinjamannya.
- Manajemen keuangan yang buruk: terlalu boros, tidak melakukan budgeting, kebiasaan “gali lubang, tutup lubang”, hingga kebiasaan hedon bisa membuat seseorang mengalami kesulitan ekonomi.
- Fluktuasi harga barang: fluktuasi harga komoditas atau perubahan mendadak dalam tren pasar dapat meningkatkan risiko kredit macet bagi pelaku bisnis.
- Kesalahan bank/debitur dalam menilai risiko: kesalahan dalam menganalisis kelayakan kredit atau kurangnya pemantauan terhadap pinjaman yang telah diberikan.
Dampak Kredit Macet
Kredit macet akan menjadi beban keuangan atau finansial peminjam. Dampak dan kerugian lain yang dialami dari kondisi tersebut, melansir idscore, antara lain:
- Status kredit yang terpuruk: hal ini termasuk catatan buruk pada kredit skormu di bank, SLIK OJK, hingga BI.
- Kesulitan dapat pendanaan lain: karena status kredit yang buruk, kamu akan dikenali sebagai nasabah yang punya catatan buruk saat BI checking. Platform hingga bank lain pun akan enggan menyetujui pinjaman atau pendanaan kamu di masa depan.
- Kesulitan dapat beasiswa dan pekerjaan: pada beberapa kasus pemberi beasiswa pendidikan akan melakukan BI checking untuk memastikan calon penerima beasiswa tidak punya catatan kredit macet. Hal serupa juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, mereka memastikan calon pegawainya taat dalam melakukan pelunasan pinjaman.
- Aset disita: dalam pinjaman dengan agunan atau jaminan, aset yang dijaminkan akan disita oleh bank atau pemberi pinjaman. Jaminan tersebut akan disita hingga utang dilunaskan atau dijual sebagai dana untuk melunaskan pinjaman.
- Bunga yang membengkak: jika peminjam masih mau berusaha untuk melunasi utang, bunga pinjaman dan cicilan akan terus bertambah bersama denda-denda gagal bayar setiap hari atau bulan.
Cara Mengatasi Kredit Macet
Langkah penting dalam mengatasi kredit macet adalah jangan dibiarkan membengkak. Melansir Qualco, jika sudah merasa tidak mampu melunasi kredit, maka segera lakukan langkah-langkah ini:
1. Segera kontak bank
Jangan mengabaikan masalah ini. Jika kamu mulai kesulitan membayar cicilan, segera hubungi pihak bank atau pemberi pinjaman untuk mendiskusikan solusi yang tersedia sebelum kredit macet semakin parah.
2. Proaktif dan terbuka
Jaga komunikasi yang baik dengan pemberi pinjaman atau bank dan terus beri tahu perkembangan atau kendala yang mungkin kamu hadapi dalam pembayaran. Tunjukkan sikap terbuka yag bisa membantumu mendapatkan solusi terbaik sebelum kredit macet semakin sulit diatasi.
3. Pahami kondisi keuanganmu
Analisis kembali anggaran dan cari tahu penyebab utama kesulitan dalam membayar pinjaman. Apakah karena pengeluaran tak terduga, kehilangan pekerjaan, atau penurunan pendapatan? Memahami akar masalah akan membantumu mencari solusi terbaik.
4. Cek opsi refinancing
Refinancing berarti proses mengubah sistem cicilan atau pembayaran kredit macet. Beberapa opsi yang tersedia adalah:
- Restrukturisasi kredit: Diskusikan kemungkinan memperpanjang tenor pinjaman, menurunkan cicilan bulanan, atau menyesuaikan suku bunga agar pembayaran lebih ringan.
- Pembayaran parsial: Jika tidak mampu membayar penuh, negosiasikan opsi pembayaran sebagian untuk tetap menjaga status kredit tetap berjalan.
- Konsolidasi utang: Pertimbangkan untuk menggabungkan beberapa pinjaman menjadi satu pinjaman dengan suku bunga lebih rendah agar lebih mudah dikelola.
5. Siapkan dokumen pendukung
Jika diperlukan, berikan dokumen seperti slip gaji, rekening bank, atau tagihan medis untuk mendukung penjelasan kondisi keuanganmu kepada bank atau pemberi pinjaman.
Tips Menghindari Kredit Macet
Lebih baik mencegah daripada mengalami, maka lakukan langkah dan tips berikut untuk menghindari kredit macet:
- Mengontrol pengeluaran dengan memahami kebutuhan dan keinginan.
- Membuat budgeting yang memastikan keuangan tertata rapi.
- Mengajukan pinjaman sesuai kemampuan dan kebutuhan.
- Memilih platform pinjaman yang aman dan tepercaya untuk menghindari bunga tinggi serta hidden fees.
- Membayar cicilan atau angsuran tepat waktu.
- Pastikan kamu punya dana darurat sebelum mengajukan kredit.
- Menghindari utang konsumtif seperti membeli hanya karena tekanan sosial atau mengikuti tren.
Nah, penting untuk memastikan kondisi keuanganmu dalam kondisi stabil sebelum mengambil kredit. Pastikan untuk tidak mengambil pinjaman atau kredit dari debitur ilegal, karena kamu dapat dikenakan suku bunga tinggi hingga hidden fees. Pastikan kamu mengajukan pinjaman di platform dan bank yang aman, seperti Bank Saqu.
Ada Saku Kredit, produk pinjaman fleksibel yang membantu kamu memenuhi kebutuhan sehari-hari, tanpa bikin boncos saat pelunasannya. Saku Kredit juga sudah berada di bawah pengawasan OJK dan menawarkan limit hingga Rp30 juta dan kemudahan cicilan hingga 12 bulan.
Tertarik? Yuk, ketahui syarat lengkap dan cara daftarnya di sini. Setelah itu buat rekening dan ajukan pinjaman lewat aplikasi Android atau iOS Bank Saqu.