Saku 101

Jangan Sampai Tabungan Jebol karena Perilaku Konsumtif, Ini Cara Menghindarinya

15 Apr 2025

thumbnail

Siapa sih yang nggak tertarik membeli barang yang sedang tren? Nah, kalau kamu sering belanja karena gampang merasa tergoda dengan iklan atau diskon, itu adalah ciri-ciri melakukan perilaku konsumtif. 

Perilaku konsumtif memang jadi hal yang nggak bisa dipisahkan dari kehidupan kita di era yang serba mudah ini. Namun, kalau nggak hati-hati, perilaku ini bisa berujung pada pengeluaran yang nggak terkendali dan malah bikin kantong jebol. 

Jadi, apa sih sebenarnya perilaku konsumtif itu, kenapa bisa terjadi, dan bagaimana cara menghindarinya? Yuk, simak informasinya di bawah ini!

Apa Itu Perilaku Konsumtif?

Perilaku konsumtif adalah suatu pola atau kebiasaan mengonsumsi barang dan jasa yang dilakukan secara berlebihan, tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang sebenarnya. 

Sederhananya, perilaku ini muncul ketika seseorang membeli barang atau layanan bukan karena kebutuhan, tetapi karena dorongan atau keinginan yang tidak terkontrol. Misalnya, beli barang hanya karena sedang diskon besar-besaran, padahal barang tersebut nggak terlalu dibutuhkan.

Perilaku konsumtif bisa muncul karena banyak faktor, mulai dari pengaruh sosial, iklan yang menggoda, atau sekadar ikut-ikutan tren. Biasanya, orang dengan perilaku konsumtif lebih cenderung membeli sesuatu karena dorongan sesaat atau ingin memuaskan keinginan pribadi, tanpa mempertimbangkan dampaknya dalam jangka panjang.

Penyebab Perilaku Konsumtif

Kenapa sih seseorang bisa terjerumus dalam perilaku konsumtif? Ternyata, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, loh! Berikut adalah beberapa penyebab umum dari perilaku konsumtif:

1. Pengaruh Sosial dan Tren

Terkadang, kita merasa ingin membeli barang atau layanan tertentu hanya karena teman-teman atau orang sekitar kita juga memilikinya. Misalnya, kamu mungkin merasa perlu membeli gadget terbaru karena semua temanmu punya, atau membeli pakaian dengan model tertentu karena itu sedang tren. 

Inilah yang sering disebut dengan peer pressure atau tekanan teman sebaya. Kita jadi terdorong untuk mengikuti apa yang mereka lakukan, meskipun mungkin kita nggak benar-benar membutuhkan barang tersebut.

Verywell Mind menyebutkan jika kita sangat mudah dipengaruhi oleh tekanan teman sebaya karena manusia diciptakan sebagai makhluk sosial.

2. Iklan dan Promosi

Salah satu penyebab terbesar dari perilaku konsumtif adalah iklan dan promosi yang terus-menerus muncul di media sosial, televisi, atau situs belanja online. 

Iklan seringkali dirancang dengan sangat menarik sehingga bisa membuat kita merasa membutuhkan barang tersebut, padahal itu hanya keinginan semata. Diskon besar-besaran atau tawaran beli satu gratis satu juga sering menjadi pemicu seseorang untuk membeli barang yang sebenarnya tidak mereka perlukan.

3. Emosi dan Stres

Kadang-kadang, kita membeli barang sebagai cara untuk melampiaskan stres atau perasaan negatif lainnya. Ini disebut sebagai "retail therapy," yang artinya membeli barang untuk merasa lebih baik atau melupakan masalah yang sedang dihadapi. 

Meskipun ini bisa memberikan rasa bahagia sementara, perilaku konsumtif seperti ini bisa berdampak buruk pada keuangan dalam jangka panjang.

4. Kehidupan yang Serba Mudah dan Praktis

Dengan adanya teknologi dan platform e-commerce yang memudahkan kita untuk berbelanja kapan saja dan di mana saja, perilaku konsumtif pun semakin mudah terjadi. 

Cukup dengan beberapa klik, kita bisa membeli barang yang diinginkan tanpa harus keluar rumah. Hal ini seringkali membuat kita jadi lebih impulsif dalam berbelanja dan menjadi lebih hedon.

5. Kurangnya Pengelolaan Keuangan yang Baik

Tanpa perencanaan keuangan yang matang, seseorang bisa dengan mudah terjebak dalam kebiasaan berbelanja yang berlebihan. Tanpa disadari, kita sudah menghabiskan banyak uang untuk barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Contoh Perilaku Konsumtif

Supaya lebih jelas, yuk kita lihat beberapa contoh nyata dari perilaku konsumtif yang mungkin pernah kamu alami:

1. Beli Barang karena Diskon

Misalnya, kamu melihat iklan toko online yang menawarkan diskon besar-besaran untuk produk tertentu. Meskipun barang tersebut sebenarnya nggak kamu butuhkan, karena harga yang murah, kamu tetap membeli barang itu. 

Kamu merasa mendapatkan “deal” yang bagus, padahal sebenarnya itu cuma bentuk manipulasi psikologis agar kamu merasa tidak ingin melewatkan kesempatan.

2. Berbelanja Tanpa Rencana

Pernah nggak, tiba-tiba saja kamu pergi ke pusat perbelanjaan dan keluar dengan banyak tas belanjaan padahal nggak ada rencana untuk membeli barang tersebut? Ini adalah contoh klasik dari perilaku konsumtif, di mana kita membeli barang secara impulsif tanpa mempertimbangkan apakah itu benar-benar diperlukan.

3. Pengejaran Tren

Sering melihat teman atau influencer yang selalu update dengan barang terbaru atau pakaian kekinian? Kadang-kadang, kita terjebak dengan tren dan membeli barang hanya untuk terlihat mengikuti zaman. Padahal, itu bukan kebutuhan utama kita, melainkan lebih pada keinginan untuk tampil sesuai dengan tren.

Cara Menghindari Perilaku Konsumtif

Sekarang, kamu sudah tahu apa itu perilaku konsumtif, penyebabnya, dan beberapa contoh nyata dari kebiasaan ini. Lalu, bagaimana sih cara menghindari agar kita nggak terjebak dalam pola konsumtif yang bisa merugikan? Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:

1. Buat Anggaran dan Rencana Belanja

Sebelum pergi berbelanja, buatlah anggaran yang jelas mengenai barang apa saja yang benar-benar kamu butuhkan. Tentukan juga batasan berapa uang yang ingin kamu keluarkan. Dengan adanya rencana yang jelas, kamu bisa lebih terhindar dari belanja impulsif.

2. Tanyakan pada Diri Sendiri: Apakah Aku Benar-Benar Membutuhkan Ini?

Sebelum membeli barang, coba tanya pada diri sendiri, "Apakah barang ini benar-benar kubutuhkan?" Jika jawabannya tidak, lebih baik urungkan niat untuk membeli. Hal ini akan membantumu memilah mana yang benar-benar penting dan mana yang hanya sekadar keinginan semata.

3. Hindari Belanja Secara Impulsif

Cobalah untuk menghindari godaan belanja saat sedang mood buruk atau stres. Cobalah untuk mencari cara lain untuk mengatasi perasaan negatif tersebut tanpa harus mengeluarkan uang, seperti berolahraga, berkumpul dengan teman, atau melakukan hobi yang menyenangkan.

4. Matikan Notifikasi Belanja Online

Iklan dan promosi sering kali muncul dalam bentuk notifikasi di ponsel atau media sosial. Untuk menghindari godaan belanja, kamu bisa mematikan notifikasi atau meng-unfollow akun-akun belanja yang sering menawarkan diskon.

5. Fokus pada Kebutuhan Jangka Panjang

Alih-alih membeli barang-barang yang tidak perlu, coba fokuskan pengeluaranmu untuk investasi atau kebutuhan jangka panjang yang lebih bermanfaat, seperti tabungan, pendidikan, atau kesehatan.

Perilaku konsumtif adalah kebiasaan yang bisa merugikan keuanganmu jika tidak dikelola dengan baik. Hal ini sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor. 

Jadi kamu harus paham bagaimana cara menghindari perilaku tersebut supaya bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menghindari jebakan perilaku konsumtif yang bisa menguras tabungan.

Supaya keuanganmu tetap terjaga dan terhindar dari perilaku konsumtif, sebaiknya simpan uangmu di Bank Saqu karena ada banyak benefit yang bisa didapatkan. Misalnya dengan fitur Saku Nabung dengan suku bunga 3,5% atau Tabungmatic yang bisa membantu kamu menabung secara otomatis.

Yuk, buka rekening Bank Saqu