Hi Warga,
Netflix akan kembali merilis Squid Game Season 3 pada 27 Juni 2025. Sejak pertama kali tayang pada 2021, serial ini telah menjelma menjadi salah satu tayangan tersukses sepanjang sejarah Netflix.
Akan tetapi yang menarik, dampaknya tidak hanya terasa di dunia hiburan, karena Squid Game juga jadi fenomena bisnis global.
Kok bisa?
Oke, mari kita lihat contoh, misalnya, PX Mart, jaringan supermarket terbesar di Taiwan, yang menurut Businessweekly.tw, menggelontorkan anggaran promosi hingga 100 juta yuan untuk kolaborasi bertema Squid Game.
Di level global, brand sportwear Puma bahkan merilis koleksi eksklusif Squid Game di beberapa negara.
Lantas, apa yang bisa dipelajari oleh para Solopreneur yang juga berkecimpung dalam dunia bisnis dari serial ini?
Baca juga: Apa Itu Solopreneur?
Jawabannya: dua hal penting yang bisa mengubah cara kamu berinteraksi dengan pelanggan, yaitu gamifikasi dan identitas visual.
Kenapa "Game" Bisa Menyentuh Hati Konsumen?
Dalam buku Gamification Practice Book, terdapat delapan motivasi utama mengapa orang tertarik bermain dan terlibat dalam ruang lingkup pemasaran.
Detailnya berikut ini:
- Misi dan Panggilan: Dorongan untuk merasa punya makna dan kontribusi
- Pencapaian dan Tantangan: Kepuasan menyelesaikan tugas
- Kreativitas dan Umpan Balik: Rasa bangga saat karya kita dihargai
- Kepemilikan: Merasa punya kendali atas sesuatu
- Pengaruh Sosial dan Empati: Ingin diakui dan terhubung
- Kelangkaan dan Urgensi: Takut ketinggalan
- Ketidakpastian dan Rasa Ingin Tahu: Penasaran akan hasil
- Ketakutan Akan Kehilangan: Dorongan menghindari kerugian
Dari delapan poin elemen di atas, jika digambarkan dalam diagram akan sebagai berikut:
Season pertama serial Squid Game mampu memanfaatkan motivasi inti dari kuadran kiri atas (hadiah total sebesar 45,6 miliar won), kuadran kiri bawah (hanya satu orang yang bisa menang), dan kuadran kanan bawah (konsekuensi fatal jika kalah) untuk mendorong 197 peserta mempertaruhkan nyawa mereka.
Dengan kata lain, Squid Game berhasil menggabungkan motivasi negatif dan positif, internal maupun eksternal, untuk menciptakan permainan bertahan hidup yang ekstrem serta digerakkan oleh rasa takut dan harapan.
Nah, di dunia bisnis, tentu kita tak ingin meniru ekstrem-nya serial Squid Game. Namun, pendekatan gamifikasi tetap bisa jadi strategi ampuh untuk meningkatkan loyalitas, interaksi, dan pengalaman pelanggan.
3 Pelajaran penting untuk para Solopreneur
1. Gamifikasi Sebagai Sarana Interaksi
Sebagai Solopreneur, kamu seringkali jadi pemilik usaha sekaligus pemasar, penjual, bahkan customer service. Salah satu strategi paling praktis dan murah untuk membangun loyalitas adalah lewat gamifikasi ringan.
Contohnya:
- Undian mingguan untuk pembeli
- Tantangan kecil di Instagram: tag teman untuk dapat diskon
- Program loyalitas seperti “Beli 2 Gratis 1” dengan sistem stempel digital
Gamifikasi semacam ini bikin pelanggan merasa ikut main game yang menyenangkan dan punya peluang menang.
2. Rangkaian Level Produk
Ketika kamu menjual beberapa jenis produk, pikirkan juga fungsinya masing-masing seperti ini:
- Produk pancingan: Harga miring, buat tarik perhatian pertama
- Produk utama: Produk andalan dengan margin tinggi
- Produk subsidi: Cocok untuk dijadikan hadiah atau bonus
- Produk viral: Produk musiman yang cepat laku
Lalu, kamu juga bisa menyisipkan elemen permainan, seperti:
- Promo waktu terbatas
- Hadiah tersembunyi di jam-jam tertentu
- Free ongkir saat checkout produk utama
Dengan pendekatan ini, kamu bisa menciptakan alur pembelian yang lebih engaging, misalnya seperti naik level dalam game.
3. Bangun Identitas Visual
Salah satu kekuatan Squid Game adalah identitas visual yang kuat. Sepanjang film, kita bisa melihat perpaduan visual mencolok, mulai dari warna hijau, pink, lalu ada pula simbol bulat, segitiga, dan kotak.
Selain itu, Squid Game juga menampilkan arena permainan masa kecil yang membuat orang bernostalgia. Beberapa hal ini membuat orang langsung teringat pada Squid Game.
Nah, bagaimana dengan usaha yang sedang kamu jalankan? Apakah pelanggan bisa langsung mengenali bisnis kamu dari warna feed Instagram, packaging, atau gaya bahasa yang khas?
Dari penjelasan di atas, tidak salah kamu mulai mencoba membangun elemen visual dan karakter merek yang konsisten.
Bahkan kalau kamu hanya berjualan via WhatsApp atau TikTok, personal branding yang kuat bisa jadi pembeda utama dari produk-produk yang ingin kamu jual.
Experiences adalah Mata Uang Baru
Squid Game membuktikan bahwa pengalaman yang dirancang dengan cermat dapat menciptakan dampak bisnis yang luar biasa.
Bukan hanya soal cerita, melainkan juga bagaimana serial ini membangun emosi, estetika, dan interaksi yang menyatu dalam satu pengalaman utuh.
Bagi para Solopreneur, pelajaran pentingnya adalah: berbisnis hari ini bukan hanya soal harga, tapi soal rasa.
Laporan Tokopedia x Katadata Insight Center pun mengungkapkan, 53% pelaku UMKM digital mengalami peningkatan penjualan saat menerapkan strategi gamifikasi seperti flash sale, loyalty points, atau voucher terbatas.
Artinya, pendekatan gamifikasi, simbol visual, dan pengalaman emosional tidak hanya bekerja di level brand besar, tapi juga sangat relevan untuk usaha mikro dan Solopreneur.
Jadi, dengan strategi yang tepat, kamu bisa membangun bisnis yang enggak cuma laris manis, tetapi juga berkesan, direkomendasikan, dan bertahan lama dalam dunia bisnis.
Sumber: businessweekly.tw