Hi Warga,
Berkecimpung dalam dunia dan industri kopi tidak semudah yang dipikirkan. Terlebih, kalau dihadapkan beberapa pertanyaan, misalnya, "enakan mana sih, kopi di coffee shop atau kopi di minimarket?"
Pertanyaan simpel. Namun, untuk menjawabnya tentu enggak sesederhana yang kamu pikirkan. JackyLai, pemenang World Coffee Roasting Championship (WCRC) 2014, memiliki pandangan menarik terkait hal ini.
Dilansir dari businessweekly.com, pria dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam industri kopi tersebut menilai, pengalaman minum kopi bukan hanya soal rasa, melainkan juga suasana dan kebutuhan.
Mari kita ulas, setidaknya dari pertanyaan mendasar berikut, "Siapa yang minum kopi di minimarket dan coffee shop?"
Biasanya ada dua tipe pembeli kopi. Pertama, mereka yang buru-buru masuk ke minimarket, lalu memesan kopi, dan langsung pergi.
Satunya lagi, mereka yang dengan santai membuka pintu coffee shop, memesan kopi, lalu duduk dan menikmati secangkir kopi.
Dua kopi yang dipesan ini mungkin terlihat sama. Akan tetapi, di baliknya ada perbedaan besar. Apakah kopi di coffee shop lebih enak, atau justru di minimarket lebih unggul?
1. Rasa Kopi Itu Subyektif

Pernah dengar salah satu eksperimen psikologi yang menuangkan kopi sama ke dalam cangkir hijau dan pink?
Hasil dari eksperimen tersebut mengungkapkan, kebanyakan orang bilang kopi di cangkir pink lebih enak! Hal ini pun membuktikan, rasa kopi tidak hanya soal indera perasa, tetapi juga visual dan emosi.
Sama seperti kue buatan Ibu. Meski bentuknya tidak sempurna, tetapi terkadang kita menilai rasanya lebih enak dibanding kue lainnya. Ini bukan karena rasanya lebih baik, melainkan karena ada sentuhan emosional.
Jadi, terkadang orang bilang kopi itu enak atau tidak, bisa terpengaruh dari suasana hati, tempat, atau pengalaman yang didapat saat menikmatinya.
2. Tiga Rahasia Kopi di Coffee Shop dan Minimarket
Berikut ini tiga keunggulan kopi di coffee shop yang tidak ada di minimarket
- Suasana yang nyaman. Banyak coffee shop yang mendesain tempatnya dengan sentuhan estetik: ada koleksi piringan hitam, tanaman hijau, barista yang ramah, bahkan aroma kopi yang menggoda. Semua ini membuat pengalaman ngopi jadi lebih spesial.
- Pelayanan yang Personal: Barista coffee shop mungkin akan ingat kebiasaanmu. "Es kopi Americano tanpa gula hari ini, kak?" Pertanyaan simpel tersebut terkadang bisa membuat pelanggan merasa dihargai.
- Pesananmu bisa di-custom Di coffee shop, kamu bisa pesan kopi dengan spesifikasi khusus: "Espresso setengah shot, oat milk, foamnya diperbanyak, ya." Ini bukan hanya soal kopi, melainkan juga tentang pengalaman merasa spesial karena kopi dibuat khusus untukmu.
Meski begitu, bukan berarti kopi minimarket tidak punya unggulan. Berikut ini keunggulannya:
- Harga yang Terjangkau. Harga kopi minimarket biasanya lebih terjangkau, berkisar antara Rp10.000 hingga 20.000. Cukup terjangkau apabila setiap hari dikomsumsi dan enggak bikin kantong jebol.
- Konsistensi Rasa. Dari Jakarta sampai Surabaya, kopi minimarket rasanya selalu sama. Mesin otomatis memastikan setiap cangkir punya kualitas yang stabil, seperti ayam goreng cepat saji yang rasanya selalu familiar di mana pun.
- Standar Keamanan Pangan. Kopi supermarket diproduksi dalam skala besar dengan kontrol kualitas yang ketat. Tidak ada kejutan rasa yang ekstrem, tetapi kamu juga tidak perlu khawatir soal bahan yang tidak aman.
3. Perbedaan Kualitas Biji Kopi
Ada anggapan bahwa coffee shop selalu menggunakan biji kopi premium, sementara kopi minimarket menggunakan biji biasa. Apakah anggapan ini benar?
Coffee shop biasanya memang menggunakan biji kopi berkualitas tinggi sehingga harganya bisa menjadi lebih mahal, sedangkan di minimarket menggunakan biji kopi yang lebih standar, namun dengan proses seleksi ketat dan terjamin kualitasnya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan, kopi di coffee shop menawarkan pengalaman unik dan rasa yang bisa bervariasi, sementara kopi di minimarket tetap terjaga kestabilan dan kemudahannya.
Jadi, kopi mana yang lebih enak?
Kalau kamu tanya penggemar kopi sejati, mereka mungkin akan lebih suka menjelajahi rasa di coffee shop, berbeda dengan orang yang butuh kafein untuk sekadar menjalankan rutinitas setiap hari karena bisa jadi kopi minimarket adalah pilihannya.
Dengan kata lain, kalau kamu orangnya ingin praktis dan hemat, bisa memilih kopi minimarket, sedangkan apabila ingin santai, menikmati suasana tenang, dan eksplorasi rasa dari biji kopi pilihan bisa ke coffee shop.
JackyLai pun berpendapat, kopi terbaik bukanlah yang paling mahal, melainkan yang paling cocok dengan suasana hatimu saat meminumnya.
Jadi, kalau hari ini ada pertanyaan, apakah kamu butuh kopi praktis di minimarket, atau ingin santai menikmati aroma kopi yang baru diseduh?
Jawabannya ada di cangkir kopi pilihan kamu sendiri.
sumber: businessweekly.com.tw