Saku 101

Tips Memilih Bunga KPR sebelum Kamu Beli Rumah Impianmu, Bisa Hemat Ratusan Juta!

12 Sep 2025

thumbnail

Bagi sebagian besar orang, pembelian rumah dilakukan melalui fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh bank atau lembaga pembiayaan. 

Salah satu komponen paling penting yang perlu diperhatikan adalah bunga KPR, karena faktor ini sangat mempengaruhi besar kecilnya cicilan dan total biaya yang harus dibayar selama masa kredit.

Memahami bunga KPR sangat penting karena mempengaruhi besar kecilnya cicilan dan total biaya yang harus dibayar selama masa kredit. Dengan memilih skema yang tepat, tentunya akan membantu menghemat jutaan hingga ratusan juta rupiah selama tenor kredit.

Supaya Warga Bank Saqu lebih memahami soal hal yang satu ini, sebaiknya baca penjelasan soal bunga KPR di bawah ini, ya!

Apa Itu Bunga KPR?

Bunga KPR adalah biaya tambahan yang dibebankan oleh bank atau lembaga pembiayaan kepada debitur sebagai imbalan atas pinjaman yang diberikan untuk membeli rumah. Bunga ini dihitung berdasarkan persentase dari sisa pokok pinjaman dan dibayarkan bersama cicilan bulanan.

Secara sederhana, bunga KPR adalah “harga” yang harus dibayar peminjam atas fasilitas kredit rumah yang mereka dapatkan.

Melansir CNBC, hingga bulan Juni 2025, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dari beberapa bank besar di Indonesia masih terbilang tinggi mulai dari 9,18%-9,50%.

Jenis-Jenis Bunga KPR

Bank biasanya menawarkan beberapa jenis bunga KPR. Memahami perbedaan jenis bunga ini akan membantu kamu menentukan pilihan yang sesuai dengan kemampuan dan rencana keuangan.

1. Bunga Tetap (Fixed Rate)

Pada skema ini, persentase bunga tidak berubah selama periode tertentu yang disepakati di awal (misalnya 1-5 tahun pertama).

  • Kelebihan: Cicilan lebih stabil dan mudah diprediksi, cocok untuk mereka yang ingin kepastian jumlah pembayaran di awal masa kredit.
  • Kekurangan: Setelah periode bunga tetap berakhir, biasanya bunga akan mengikuti bunga mengambang (floating rate) yang bisa lebih tinggi.

2. Bunga Mengambang (Floating Rate)

Bunga mengikuti suku bunga acuan bank atau pasar, sehingga jumlah cicilan bisa naik atau turun tergantung kondisi ekonomi.

  • Kelebihan: Ketika suku bunga pasar turun, cicilan menjadi lebih rendah.
  • Kekurangan: Risiko cicilan naik ketika suku bunga pasar meningkat.

3. Bunga Efektif

Bunga dihitung dari sisa pokok pinjaman yang menurun setiap kali pembayaran dilakukan. Cicilan bunga akan semakin kecil seiring berkurangnya sisa pokok.

4. Bunga Flat

Bunga dihitung dari total pokok pinjaman awal, sehingga jumlah bunga yang dibayar setiap bulan tetap sama selama masa kredit.

5. Bunga Anuitas

Metode perhitungan yang membuat total cicilan bulanan tetap, tetapi porsi bunga dan pokok di dalamnya berubah. Pada awal masa kredit, porsi bunga lebih besar, sedangkan di akhir tenor porsi pokok yang lebih besar dibayarkan.

Faktor yang Mempengaruhi Besaran Bunga KPR

Beberapa hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya bunga KPR antara lain:

  • Suku Bunga Acuan Bank Indonesia: Ketika suku bunga acuan naik, bunga KPR biasanya ikut meningkat.
  • Profil Risiko Debitur: Bank akan mempertimbangkan riwayat kredit, penghasilan, dan kemampuan bayar peminjam. Profil risiko yang baik bisa mendapatkan bunga lebih rendah.
  • Tenor Kredit: Semakin lama tenor KPR, total bunga yang dibayarkan akan semakin besar meskipun cicilan bulanan terlihat ringan.
  • Jenis Bunga yang Dipilih: Skema bunga tetap atau floating akan mempengaruhi total pembayaran.
  • Promosi atau Program Bank: Beberapa bank menawarkan bunga KPR promosi di awal tahun-tahun pertama untuk menarik nasabah.

Tips Memilih Bunga KPR agar Lebih Hemat

Mengingat bunga KPR bisa mempengaruhi total pembayaran hingga ratusan juta rupiah, memilih skema bunga yang tepat sangatlah penting. Berikut beberapa tipsnya:

1. Bandingkan Penawaran dari Beberapa Bank

Jangan hanya terpaku pada satu penawaran. Gunakan waktu untuk membandingkan bunga KPR dari berbagai bank. Perhatikan tidak hanya besar bunga awal, tetapi juga bunga setelah masa promosi berakhir.

2. Pahami Jenis Bunga yang Ditawarkan

Tentukan apakah kamu lebih nyaman dengan bunga tetap untuk kepastian cicilan, atau bunga mengambang yang bisa memberi peluang cicilan lebih rendah di masa depan.

3. Perhatikan Biaya Lain di Luar Bunga

Selain bunga, bank biasanya membebankan biaya administrasi, provisi, asuransi, dan biaya penalti jika pelunasan dipercepat. Semua ini harus diperhitungkan.

4. Pilih Tenor yang Sesuai Kemampuan

Tenor panjang memang membuat cicilan bulanan lebih kecil, tetapi total bunga yang dibayar menjadi lebih besar. Pilih tenor yang realistis sesuai kemampuanmu agar total bunga lebih hemat.

5. Manfaatkan Program KPR Subsidi (Jika Memenuhi Syarat)

Pemerintah melalui program KPR subsidi memberikan bunga tetap yang rendah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ini bisa menjadi pilihan hemat.

6. Pertimbangkan Kemungkinan Melunasi Lebih Cepat

Jika kamu berencana melunasi KPR sebelum tenor berakhir, pastikan memilih bank yang memberikan penalti pelunasan dini yang rendah atau bahkan bebas penalti.

7. Cermati Masa Berlaku Bunga Promosi

Banyak bank menawarkan bunga rendah di awal masa kredit, tetapi setelah periode promosi berakhir, bunganya bisa melonjak. Pastikan kamu sudah tahu persentase bunga setelah masa promosi agar tidak kaget dengan kenaikan cicilan.

8. Gunakan Simulasi KPR

Sebelum mengajukan, gunakan kalkulator KPR yang disediakan bank untuk menghitung simulasi cicilan. Ini akan membantumu mengetahui dampak bunga terhadap total pembayaran.

Contoh Perhitungan Pengaruh Bunga KPR

Misalnya kamu mengambil KPR sebesar Rp500 juta dengan tenor 15 tahun:

  • Bunga 6% per tahun (tetap) → Cicilan bulanan sekitar Rp4,22 juta, total bunga yang dibayar ± Rp259 juta
  • Bunga 10% per tahun (tetap) → Cicilan bulanan sekitar Rp5,38 juta, total bunga yang dibayar ± Rp469 juta.

Dari contoh ini terlihat bahwa selisih bunga 4% saja bisa membuatmu membayar tambahan ratusan juta rupiah selama masa kredit.

Bunga KPR adalah faktor penting yang harus dipahami sebelum membeli rumah dengan skema kredit. Memahami jenis-jenis bunga, faktor yang mempengaruhinya, serta tips memilih yang tepat akan membantumu menghemat banyak biaya selama tenor kredit.

Pilih bunga yang sesuai dengan profil risiko, kemampuan membayar, dan rencana finansial jangka panjangmu. Ingat, rumah adalah aset jangka panjang, sehingga keputusan memilih bunga KPR harus dilakukan dengan penuh perhitungan agar tidak membebani keuangan di masa depan.

Nah, jika kamu sedang mempertimbangkan untuk membeli rumah bisa mencoba cek dulu program Kredit Kepemilikan Rumah dari Bank Saqu. Selain memiliki suku bunga yang bersaing, persyaratannya juga simpel, dan prosesnya pun cepat.

Program KPR dari Bank Saqu menawarkan jangka waktu maksimal pinjaman hingga 10 tahun untuk rumah baru. Namun, saat ini hanya syaratnya hanya untuk mereka yang berdomisili di Jabodetabek saja, ya!

Nah, jika kamu ingin tahu lebih banyak soal syarat dan ketentuan KPR dari Bank Saqu, bisa cek di sini, ya!