Kredit Pemilikan Rumah atau yang lebih dikenal dengan singkatan KPR adalah solusi populer bagi banyak orang di Indonesia untuk bisa memiliki hunian impian. Tapi, sebenarnya apa itu KPR rumah?
Nah, artikel ini akan membahas secara lengkap tentang definisi KPR, jenis-jenisnya, syarat yang harus dipenuhi, hingga keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika memilih KPR sebagai cara untuk membeli rumah.
Apa Itu KPR Rumah?
Secara sederhana, KPR adalah fasilitas pinjaman yang diberikan oleh bank kepada individu untuk membeli rumah, baik baru maupun bekas. Dengan adanya KPR, kamu tidak perlu membayar seluruh harga rumah secara tunai di awal, melainkan cukup membayar uang muka (DP) lalu mencicil sisanya sesuai tenor yang disepakati dengan bank.
Itulah kenapa KPR menjadi pilihan favorit generasi muda, terutama Gen Z dan Millennial, yang ingin memiliki rumah sendiri meski belum punya dana besar di awal.
Jenis-Jenis KPR di Indonesia
Setelah memahami apa itu KPR rumah, penting juga untuk tahu bahwa KPR di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, dilansir dari Aesia Kemenkeu:
KPR Subsidi
KPR ini ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan syarat dan bunga khusus dari pemerintah. Biasanya digunakan untuk membeli rumah subsidi dengan harga terjangkau.
Per 2025, melalui Peraturan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Nomor 5 Tahun 2025, rentang gaji maksimal untuk dapat mengajukan KPR rumah subsidi adalah dari Rp8 juta hingga Rp14 juta, dikutip dari CNBC. Angka tersebut bervariasi, tergantung wilayah atau zona kamu mengambil rumah.
KPR Non-Subsidi (Komersil)
Jenis KPR ini ditujukan untuk semua kalangan tanpa batasan penghasilan. Suku bunga dan ketentuannya ditentukan oleh bank penyedia KPR. Biasanya, untuk persyaratan gaji pada KPR komersil lebih rendah, batas terendah dari Rp5 juta–Rp7 juta.
Hal ini tergantung jenis dan harga rumah yang kamu ambil. Jika harga rumah dan tenor lebih penting, pastinya batas pendapatan akan jauh lebih tinggi. Selain itu, untuk suku bunga biasanya floating atau mengikuti pasar BI, hingga cicilan akan lebih tinggi daripada KPR subsidi.
KPR Syariah
Menggunakan prinsip syariah, di mana bank membeli rumah terlebih dahulu dan menjualnya kembali kepada nasabah dengan margin keuntungan tertentu. Tidak ada sistem bunga dalam KPR ini. Pilihan ini dapat meringankan buat generasi sandwich karena dapat meringankan cicilan per bulan, tapi tetap dapat rumah tapak dengan ukuran lebih besar daripada rumah KPR subsidi.
KPR Refinancing
KPR ini memungkinkan kamu untuk mengajukan pinjaman baru dengan jaminan rumah yang sedang atau sudah kamu cicil untuk kebutuhan lain, seperti renovasi atau modal usaha. Tentunya persyaratan utama dalam hal ini adalah kamu sudah harus memiliki properti terlebih dahulu.
Syarat KPR Rumah
Kalau kamu sudah yakin ingin ambil KPR, pastikan kamu memenuhi syarat KPR berikut ini:
- Warga Negara Indonesia (WNI) berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
- Usia maksimal pemohon biasanya 55 tahun (pegawai) atau 65 tahun (wirausaha) saat kredit jatuh tempo.
- Memiliki penghasilan tetap setiap bulan.
- Sudah menjalankan bisnis atau bekerja selama 1–2 tahun.
- Melengkapi dokumen seperti KTP, NPWP, slip gaji, rekening koran 3 bulan terakhir, dan surat keterangan kerja (paklaring).
- Membayar uang muka (DP) minimal 10% hingga 30%, tergantung ketentuan bank dan jenis KPR.
Perlu diingat bahwa setiap bank bisa punya persyaratan tambahan, jadi cek langsung ke bank pilihanmu. Masih menentukan pilihan bank untuk KPR? Yuk, cek fasilitas KPR dari Bank Saqu. Nikmati suku bunga kompetitif yang akan membantu kamu mengurangi beban cicilan dan merencanakan keuangan dengan lebih baik.
Cek ragam persyaratan dan prosedur pengajuan KPR dari Bank Saqu di halaman ini.
Keuntungan Memiliki KPR
Menggunakan KPR punya banyak keuntungan, terutama buat kamu yang masih muda dan baru mulai menata keuangan. Melansir Glints, berikut adalah beberapa keuntungannya:
Punya rumah tanpa menunggu target tabungan dicapai
Seperti yang dipaparkan di atas, dengan KPR, kamu cukup bayar DP dan cicil sisanya secara bulanan. Tentunya jadi lebih ringan buat kantong. Selain itu, kamu juga bisa mengelola keuangan untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar cicilan tersebut,
Tenor cicilan fleksibel
Saat ini beberapa bank sudah menghadirkan pilihan tenor yang cukup panjang. Mulai dari 5–10 tahun (tenor terpendek), sampai 20 tahun atau bahkan 25 tahun untuk tenor terpanjangnya. Kamu bisa pilih tenor sesuai kemampuan finansial. Namun, harus diperhatikan bahwa semakin panjang tenor, biasanya bunga akan semakin besar juga, ya!
Bunga KPR bersaing
Banyak bank menawarkan bunga promo untuk KPR, apalagi buat generasi milenial dan Gen Z yang jadi target pasar utama. Contoh promonya seperti bunga KPR flat selama beberapa tahun pertama KPR dimulai. Hal ini tentunya memudahkan pengelolaan keuangan saat memulai cicilan rumah.
Aset investasi masa depan
Rumah bisa jadi aset berharga untuk masa depan. Nilainya cenderung naik, cocok buat investasi jangka panjang. Memang akan terasa seperti beban saat awal-awal memulainya, tapi hasil akhirnya lebih jelas dan kamu memiliki kediaman yang bisa ditempati kapan pun!
Bisa untuk renovasi atau refinancing
KPR juga bisa digunakan ulang untuk kebutuhan dana segar lewat fasilitas refinancing. Terutama untuk Gen Z dan Millennial yang punya jiwa entrepreneurship tinggi. KPR dapat jadi solusi mengembangkan bisnis dan jadi bos untuk diri sendiri!
Memiliki rumah sendiri bukan lagi mimpi yang jauh, apalagi dengan adanya fasilitas Kredit Pemilikan Rumah yang makin mudah diakses oleh generasi muda. Setelah memahami apa itu KPR rumah, jenis-jenisnya, hingga syarat dan keuntungannya, sekarang saatnya kamu tentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.
Sudah siap punya rumah sendiri? Yuk, ajukan KPR di Bank Saqu! Prosesnya cepat, syaratnya simpel, dan suku bunganya bersaing. Wujudkan rumah impianmu lebih mudah mulai dari sekarang.