Saku 101

Jangan Ajukan Pinjaman Online Sebelum Baca Ini, Biar Kamu Tetap Aman!

22 Mei 2025

thumbnail

Pengajuan pinjaman online memang kelihatan gampang banget, tinggal isi data, unggah KTP, tunggu verifikasi, dan uang langsung cair ke rekening. Namun, gampang bukan berarti aman, lho. 

Sekarang ini banyak banget kasus pinjaman online ilegal yang bikin orang tambah stres gara-gara diteror, dikenakan bunga gak masuk akal, bahkan datanya disalahgunakan.

Buat kamu yang lagi mikir buat ajukan pinjaman online, penting banget buat tahu cara menentukan pinjaman online yang aman dan terpercaya. Jangan sampai kamu justru jatuh ke lubang utang yang gak ada ujungnya. 

Yuk, simak dulu penjelasan ini sampai tuntas biar kamu bisa lebih tenang dan gak asal klik “ajukan pinjaman” aja!

Cara Mengajukan Pinjaman Online yang Aman

Berikut ini beberapa cara mengajukan pinjaman online yang aman:

1. Pastikan Terdaftar di OJK

Langkah paling dasar yang gak boleh kamu skip adalah cek dulu apakah layanan pinjaman online itu terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Caranya gampang. Kamu bisa langsung cek di website resmi OJK. Biasanya, OJK rutin update daftar pinjol legal dan juga yang ilegal tiap bulannya. Kalau namanya gak ada di daftar, sebaiknya langsung skip aja.

Menurut OJK, per Mei 2024, jumlah pinjol legal yang masih aktif di Indonesia hanya sekitar 100-an perusahaan. Sementara yang ilegal? Ratusan sudah diblokir, tapi terus bermunculan dengan nama dan aplikasi baru.

2. Jangan Tergiur Proses Cepat dan Syarat Gampang

Pinjaman online yang aman pasti punya proses verifikasi yang jelas. Mereka akan minta data lengkap, mulai dari KTP, foto selfie, bahkan info pekerjaan dan penghasilan. Kalau ada pinjol yang bilang “bisa cair tanpa KTP” atau “cukup isi nama doang langsung cair”, itu patut dicurigai.

Bener sih, semua orang ingin proses cepat. Tapi kamu juga harus pikir panjang. Proses yang terlalu gampang bisa jadi sinyal kalau mereka gak profesional dan justru ngincer datamu buat hal-hal yang gak etis. Misalnya, menyebarkan data kontak buat meneror saat penagihan.

3. Cek Bunga, Denda, dan Biaya Lainnya

Jangan asal “setuju” sebelum kamu tahu jelas berapa bunga yang dikenakan. Pinjaman online yang aman pasti transparan soal ini. Umumnya, bunga pinjol legal dibatasi oleh OJK melalui AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia) maksimal 0,4% per hari.

Misalnya kamu minjam Rp1.000.000, maksimal bunga harian itu Rp4.000. Kalau ada pinjol yang ngenain bunga sampai 1%–2% per hari, itu udah kelewat batas dan kemungkinan ilegal.

Selain bunga, kamu juga wajib cek:

  • Apakah ada biaya admin?
  • Berapa denda keterlambatan?
  • Ada penalti pelunasan lebih cepat gak?

Kalau informasi ini gak jelas atau bahkan gak ditampilkan sama sekali di aplikasi/website-nya, mending cari yang lain aja.

4. Perhatikan Akses Aplikasi ke Ponselmu

Kamu pernah install aplikasi dan langsung minta izin akses kontak, galeri, atau lokasi? Nah, pinjol ilegal biasanya minta akses ini buat dijadikan alat ancaman kalau kamu telat bayar. 

Banyak kasus pinjol ilegal yang nyebar data kontak peminjam ke semua nomor di HP cuma gara-gara telat bayar sehari.

Kalau pinjol yang kamu pakai minta akses ke kontak, kamera, atau lokasi, pertimbangkan lagi. Pinjaman online yang aman hanya minta akses yang masuk akal.

5. Cek Ulasan dan Reputasi Pengguna Lain

Sebelum download aplikasi atau ajukan pinjaman, cek dulu review di Google Play Store atau App Store. 

Lihat komentar-komentar terbaru. Kalau kamu nemu banyak yang ngeluh soal bunga mencekik, penagihan kasar, atau data disalahgunakan, langsung coret aja dari daftar.

Kamu juga bisa cari diskusi atau testimoni di forum seperti Reddit, Twitter, atau Kaskus. Banyak kok yang udah share pengalaman mereka soal pinjol. Kadang info dari sesama pengguna jauh lebih jujur daripada iklan yang muncul di medsos.

6. Kenali Kebutuhan dan Kemampuan Finansialmu

Ini poin yang kadang dilupakan. Meskipun kamu udah pilih pinjaman online yang aman, tapi kalau tujuan pinjamannya gak jelas dan kamu gak punya rencana bayar yang realistis, tetap aja berisiko.

Sebelum minjam, tanya dulu ke diri sendiri:

  • Apa tujuannya? Mendesak atau cuma buat gaya-gayaan?
  • Berapa besar cicilan per bulan yang mampu kamu bayar?
  • Ada penghasilan tetap atau enggak?

Idealnya, total cicilan dari semua utang (termasuk pinjol) gak boleh lebih dari 30% dari penghasilan bulananmu. Jadi kalau kamu gaji Rp5 juta, total cicilan per bulan sebaiknya gak lebih dari Rp1,5 juta.

7. Jangan Ajukan ke Banyak Aplikasi Sekaligus

Banyak orang berpikir, “Biar peluang disetujui lebih besar, ajukan aja ke 5 aplikasi sekaligus.” Padahal ini bisa bahaya. Selain bikin kamu bingung bayar cicilan, ini juga bisa berdampak ke skor kredit kamu.

Skor kredit itu penting banget, apalagi kalau kamu nanti mau ajukan KPR, cicilan motor, atau kartu kredit. 

Meskipun semua terlihat cepat dan gampang, kamu tetap harus hati-hati. Pilihlah pinjaman online yang aman, legal, dan punya reputasi baik. Jangan cuma tergiur bunga rendah atau pencairan instan.

Butuh dana cepat tapi tetap aman dan legal? Coba aja Saku Kredit dari Bank Saqu. Produk pinjaman dari Bank Saqu ini udah diawasi OJK, bunga transparan, prosesnya simpel, dan cocok buat kamu yang butuh dana tambahan

Yuk, kenalan lebih lanjut dengan Saku Kredit dari Bank Saqu!