QRIS telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam bertransaksi. Dari belanja di minimarket sampai bayar parkir, cukup satu kali scan dan pembayaran selesai dalam hitungan detik.
Namun, inovasi QRIS tidak berhenti di sana. Kini, beberapa platform sudah menghadirkan fitur baru seperti cicilan lewat QRIS.
Fitur ini memungkinkan pengguna membeli barang atau jasa, lalu membayar dalam tenor tertentu tanpa perlu kartu kredit. Terlihat praktis, apalagi untuk kamu yang butuh fleksibilitas.
Tapi sebelum kamu mencoba, ada baiknya memahami cara kerja dan potensi risikonya.
Cara Kerja Cicilan QRIS
Cicilan QRIS bekerja dengan cara menghubungkan sistem pembayaran QR ke layanan kredit digital seperti paylater.
Ketika pengguna melakukan pembayaran, akan muncul opsi untuk membayar secara mencicil dalam 3, 6, atau 12 bulan—tergantung dari platform dan limit pengguna.
Proses ini dilakukan sepenuhnya lewat aplikasi, tanpa perlu dokumen fisik. Kamu hanya perlu akun aktif di platform yang mendukung fitur tersebut, dan transaksi pun bisa diselesaikan dengan cepat.
Dari sisi pengguna, proses ini terasa ringan dan cepat, tidak jauh berbeda dari pembayaran QRIS biasa.
Kelebihan yang Ditawarkan
Kemudahan adalah nilai utama dari fitur ini. Kamu bisa membeli barang sekarang dan membayarnya nanti tanpa perlu melalui proses pengajuan panjang seperti kartu kredit.
Ini tentu menguntungkan bagi pengguna yang butuh fleksibilitas dalam mengelola arus kas.
Selain itu, pilihan tenor cicilan yang fleksibel memberi ruang bagi pengguna menyesuaikan kemampuan bayar mereka. Melansir Investopedia, skema buy now, pay later seperti ini makin populer karena memberikan akses pembiayaan tanpa beban di awal.
Fitur ini bisa terasa sangat membantu dalam kondisi tertentu. Misalnya, seseorang yang baru mulai bekerja dan membutuhkan sepatu safety, perangkat kerja, atau kursus singkat online.
Dengan bantuan cicilan QRIS, pembelian seperti ini bisa dilakukan tanpa mengganggu cash flow.
Kebutuhan yang bersifat produktivitas seperti ini jelas berbeda nilainya dibanding cicilan impulsif.
Saat kamu tahu betul bahwa apa yang kamu beli akan memberi manfaat jangka panjang, penggunaan kredit pun jadi lebih terukur dan tidak membebani.
Risiko yang Perlu Diwaspadai
Meski terlihat ringan di awal, cicilan QRIS tetap menyimpan risiko. Salah satunya adalah munculnya perilaku konsumtif.
Karena prosesnya cepat, kita cenderung lebih mudah tergoda membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Menurut Forbes, sistem cicilan digital sering kali menimbulkan ilusi bahwa utang kecil tidak masalah. Padahal jika dikalikan dalam jumlah dan waktu, beban keuangan bisa makin besar.
Risiko lainnya adalah biaya tersembunyi. Beberapa platform menerapkan biaya admin atau bunga yang tidak langsung dijelaskan di awal. Jika tidak dicermati, jumlah total cicilan bisa melebihi ekspektasi.
Lebih jauh, ada risiko lain yang kadang diabaikan: keterlambatan bayar. Misalnya, kamu sedang menggunakan beberapa fitur cicilan sekaligus dari berbagai aplikasi. Di tengah kesibukan, kamu lupa tanggal jatuh tempo salah satunya. Akibatnya, bukan cuma terkena denda, skor kredit kamu bisa terganggu dan limit di masa depan bisa dibatasi.
Belum lagi jika kamu menggunakan fitur ini secara berturut-turut. Seminggu ini beli sepatu, minggu depan beli gadget, bulan depan bayar tiket konser.
Tanpa terasa, kamu mulai mengandalkan cicilan untuk membiayai gaya hidup. Dalam jangka panjang, utang bisa menumpuk dan sulit dilunasi jika pemasukan terganggu sedikit saja.
Kalau kamu sedang menghadapi banyak cicilan sekaligus, penting untuk memastikan kondisimu tetap aman agar tidak menimbulkan efek domino pada aspek keuangan lainnya.
Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan
Sebelum memutuskan untuk menggunakan cicilan QRIS, ada beberapa pertanyaan penting yang sebaiknya kamu ajukan ke diri sendiri:
- Apakah transaksi ini benar-benar mendesak?
- Sudahkah menghitung total cicilan dan biayanya?
- Apakah ada dana cadangan jika kondisi keuangan tiba-tiba berubah?
- Apakah platform yang digunakan sudah diawasi OJK?
Kalau kamu belum terbiasa menyusun strategi pembayaran, mengenali potensi penumpukan utang bisa menjadi langkah awal yang penting. Menggunakan fitur cicilan tanpa perhitungan bisa membuat kondisi keuangan jebol pelan-pelan, karena itu, fleksibilitas sebaiknya dibarengi dengan kendali yang realistis, terutama saat menghadapi situasi tak terduga seperti yang sering muncul dalam penggunaan kredit digital.
Tips Menggunakan Cicilan QRIS dengan Bijak
Cicilan QRIS bisa jadi alat bantu keuangan yang efisien, asalkan digunakan dengan bijak. Berikut beberapa tips agar kamu tetap bisa menikmati manfaatnya tanpa terjebak utang:
- Gunakan hanya untuk kebutuhan produktif atau mendesak.
- Jangan mengambil lebih dari dua cicilan sekaligus.
- Tandai tanggal jatuh tempo di kalender atau reminder ponsel.
- Sisihkan dana cadangan minimal satu bulan cicilan.
- Hindari menggunakan fitur ini hanya untuk mengejar diskon dadakan.
Mengendalikan kebiasaan belanja bisa dimulai dari hal sederhana seperti mencatat kebutuhan, membuat anggaran, dan mengecek ulang alasan di balik keinginan membeli.
Gunakan Fitur dari Layanan Terpercaya
Untuk menghindari risiko yang tidak perlu, gunakan platform yang sudah jelas keamanannya dan transparan dalam menyampaikan biaya serta tenor. Salah satunya adalah Saku Kredit, layanan cicilan digital dari Bank Saqu yang menawarkan proses pengajuan cepat tanpa jaminan.
Dalam situasi tak terduga, akses kredit seperti ini bisa membantu memenuhi kebutuhan penting seperti pendidikan, peralatan kerja, atau keperluan medis. Tapi tetap penting untuk menjaga kendali. Fleksibilitas akan bermanfaat hanya jika dibarengi dengan disiplin finansial.
Dan kalau kamu ingin belajar lebih jauh tentang penggunaan kredit digital secara aman dan strategis, kamu bisa mulai dari panduan-panduan dasar yang membahas cara membedakan kebutuhan, mengatur tenor, hingga menghindari bunga tersembunyi.
Cicilan lewat QRIS bisa menjadi solusi yang praktis jika digunakan dengan kendali. Tapi seperti halnya teknologi keuangan lainnya, fitur ini akan sangat bergantung pada bagaimana kamu menggunakannya. Jangan sampai kemudahan di awal berubah menjadi beban di kemudian hari.
Gunakan untuk hal yang memang dibutuhkan, pilih platform yang aman, dan tetap disiplin dalam mengelola keuangan. Dengan begitu, kamu bisa tetap menikmati kemudahan tanpa mengorbankan kestabilan finansial.





