Hampir semua orang pasti pernah mendengar istilah perencanaan keuangan. Tapi, sejujurnya, berapa banyak dari kita yang benar-benar paham apa maksudnya, apalagi menerapkannya secara konsisten?
Bagi sebagian orang, perencanaan keuangan mungkin terdengar rumit dan hanya relevan untuk orang kaya atau pebisnis besar. Padahal faktanya, siapa pun itu tak peduli berapa penghasilanmu, tetap butuh perencanaan agar hidup lebih tertata dan tujuan masa depan bisa tercapai.
Nah, jika penasaran dengan alasannya, sebaiknya kamu baca dulu penjelasannya di artikel ini, Artikel ini terutama bagi kamu yang mungkin masih sering bingung harus mulai dari mana.
Kenapa Perencanaan Keuangan Itu Penting?
Sebelum membahas bagaimana cara memulainya, mari kita pahami dulu alasan kenapa perencanaan keuangan itu penting untuk semua orang, termasuk kamu yang masih muda atau baru punya penghasilan tetap.
1. Membantu Kamu Punya Arah yang Jelas
Tanpa perencanaan keuangan, sering kali uang yang kamu hasilkan akan habis begitu saja tanpa kamu sadari ke mana perginya. Pernah nggak merasa gaji baru turun, eh seminggu kemudian saldo tabungan sudah menipis? Ini terjadi karena tidak ada peta keuangan yang mengarahkan pengeluaranmu.
Dengan perencanaan keuangan, kamu bisa menetapkan tujuan yang jelas. Misalnya ingin punya dana darurat, membayar utang, liburan ke luar negeri, atau membeli rumah. Semua tujuan itu butuh strategi, dan strategi inilah yang jadi inti perencanaan keuangan.
2. Menghindari Utang Konsumtif yang Membebani
Investopedia menjelaskan jika ketidaktahuan soal perencanaan dan pengelolaan keuangan yang benar bisa menyebabkan terlilit utang.
Pinjaman online, kartu kredit, atau cicilan barang konsumtif seringkali menggoda. Tanpa perencanaan, godaan ini bisa jadi bencana.
Dengan perencanaan keuangan, kamu bisa mengukur kemampuan finansial sebelum memutuskan mengambil utang. Kamu juga bisa memilah mana utang yang produktif (misalnya KPR atau modal usaha) dan mana yang sebaiknya dihindari.
3. Membuat Kamu Siap Menghadapi Situasi Tak Terduga
Pandemi kemarin jadi contoh nyata betapa pentingnya memiliki dana darurat. Banyak orang mendadak kehilangan penghasilan, tapi tetap harus membayar kebutuhan bulanan.
Perencanaan keuangan yang baik akan mengatur alokasi dana darurat minimal 3-6 bulan biaya hidup. Jadi, jika suatu saat penghasilanmu terganggu, kamu masih punya waktu untuk bangkit tanpa harus panik.
4. Membantu Mewujudkan Impian Lebih Cepat
Mau punya mobil, menikah, punya rumah, pensiun nyaman? Semua itu butuh uang, dan butuh waktu untuk mewujudkannya. Dengan perencanaan keuangan, kamu bisa memecah impian besar menjadi target-target kecil yang lebih mudah dicapai step by step.
Cara Memulai Perencanaan Keuangan dengan Efektif
Setelah paham pentingnya perencanaan keuangan, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana cara memulainya?
Tenang, membuat perencanaan keuangan tidak serumit yang dibayangkan. Kuncinya adalah konsisten menjalankan langkah-langkah dasar di bawah ini.
1. Kenali Kondisi Keuanganmu saat Ini
Langkah pertama dalam perencanaan keuangan adalah mengetahui kondisi keuanganmu secara jujur.
- Berapa penghasilanmu setiap bulan?
- Berapa pengeluaran rutinmu?
- Apakah kamu punya utang?
- Apakah kamu sudah punya tabungan atau investasi?
Buatlah catatan pemasukan dan pengeluaran sejelas mungkin. Jika bingung, kamu bisa menggunakan aplikasi pencatatan keuangan agar lebih praktis.
2. Tetapkan Tujuan Keuangan yang Jelas dan Terukur
Setelah tahu kondisi keuanganmu, tentukan tujuan keuangan yang ingin kamu capai. Buat tujuan yang SMART: Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound.
Contoh tujuan:
- Punya dana darurat minimal Rp30 juta dalam 1 tahun.
- Membayar lunas kartu kredit dalam 6 bulan.
- Liburan ke Jepang dengan tabungan Rp20 juta dalam 12 bulan.
Tujuan ini akan menjadi motivasi sekaligus untuk mengatur alokasi keuanganmu.
3. Susun Anggaran Bulanan yang Realistis
Langkah berikutnya dalam perencanaan keuangan adalah membuat anggaran bulanan. Prinsip sederhananya adalah uang masuk harus lebih besar dari uang keluar.
Kamu bisa menggunakan metode populer seperti 50/30/20 Rule:
- 50% untuk kebutuhan pokok (makan, sewa, transportasi, tagihan).
- 30% untuk keinginan (hiburan, belanja non-esensial).
- 20% untuk tabungan dan investasi.
Tentu pembagiannya bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Yang penting, selalu sisihkan sebagian untuk ditabung di awal, bukan di sisa akhir bulan.
4. Lunasi Utang Konsumtif Lebih Dulu
Utang konsumtif seperti kartu kredit seringkali punya bunga tinggi. Dalam perencanaan keuangan, usahakan segera melunasi utang konsumtif agar arus kasmu lebih sehat.
Buat daftar utang seperti nominal, bunga, dan jatuh tempo. Prioritaskan melunasi yang bunganya paling besar. Jika perlu, konsolidasi utang agar cicilan lebih ringan dan mudah dikontrol.
5. Siapkan Dana Darurat
Dana darurat adalah pondasi dalam perencanaan keuangan. Idealnya, kamu memiliki dana darurat minimal 3-6 kali pengeluaran bulanan.
Kalau masih lajang, 3 kali pengeluaran cukup. Jika sudah berkeluarga atau punya tanggungan, idealnya 6-12 kali pengeluaran.
Simpan dana darurat di instrumen yang likuid, seperti tabungan berjangka atau rekening terpisah, agar mudah diakses saat mendesak.
6. Mulai Berinvestasi Sesuai Profil Risiko
Tabungan saja seringkali tidak cukup untuk mencapai tujuan jangka panjang, karena nilainya tergerus inflasi. Di sinilah investasi berperan.
Tentukan profil risiko seperti konservatif, moderat, atau agresif. Bagi pemula, kamu bisa mulai dari instrumen risiko rendah seperti deposito atau reksadana pasar uang.
Jika sudah lebih paham, kamu bisa mencoba reksadana saham, obligasi, atau bahkan membeli saham langsung.
Ingat, investasi adalah maraton, bukan sprint. Jadi lebih baik rutin berinvestasi sedikit demi sedikit daripada menunggu punya uang banyak tapi tidak pernah mulai.
7. Evaluasi dan Perbaiki Secara Berkala
Perencanaan keuangan bukan sesuatu yang dibuat sekali lalu dibiarkan begitu saja. Lakukan evaluasi rutin, misalnya setiap 3-6 bulan.
Tinjau apakah kamu sudah on track dengan tujuan yang ditetapkan. Jika belum, cari tahu alasannya. Mungkin pengeluaranmu membengkak? Atau sumber pendapatanmu perlu ditambah?
Jangan ragu menyesuaikan anggaran atau strategi investasi jika memang dibutuhkan.
Perencanaan keuangan bukan hanya untuk mereka yang sudah mapan atau berpenghasilan tinggi. Justru semakin dini kamu memulainya, semakin besar manfaatnya di masa depan.
Ingat, langkah kecil hari ini akan berdampak besar di masa depan. Jadi, kalau kamu belum punya perencanaan keuangan, tidak ada kata terlambat untuk memulainya sekarang juga.
Nah, jika kamu ingin menabung dengan bunga hingga 3,5% p.a. sebaiknya mencoba Saku Nabung dari Bank Saqu, ya. Dengan fitur ini kamu bisa menabung sesuai dengan tujuan yang dimiliki, jadi dana tabungannya tak akan tercampur.
Yuk, coba produknya dengan download aplikasi Bank Saqu di Android dan iOS terlebih dahulu!