Saku 101

Apa Itu Gestun? Kenali Bahaya, Modus, dan Solusi Amannya

02 Jul 2025

thumbnail

Apa itu gestun? Sebenarnya, gestun adalah singkatan dari gesek tunai yaitu teknik atau cara mencairkan dana dari kartu kredit yang dilakukan melalui merchant tanpa transaksi nyata. 

Dalam praktiknya, gestun kini tak hanya terbatas pada kartu kredit saja, tetapi juga telah menyebar ke berbagai platform pinjaman online (pinjol). 

Banyak yang tergoda menggunakan layanan ini karena prosesnya yang cepat dan terlihat praktis, padahal di balik itu semua tersembunyi risiko keuangan dan hukum yang tidak bisa dianggap sepele.

Nah, jika kamu penasaran dengan hal yang satu ini, sebaiknya simak terus penjelasannya berikut, ya!

Apa Itu Gestun?

Gestun umumnya melibatkan pihak ketiga seperti merchant, toko fiktif, atau aplikasi ilegal yang bersedia memproses transaksi palsu demi mencairkan uang tunai dari limit kredit yang dimiliki pengguna. 

Uang yang diterima bukan hasil jual beli, melainkan murni pencairan fiktif yang dikenakan biaya jasa tertentu. Sekilas tampak seperti jalan keluar darurat, tapi konsekuensinya bisa berujung panjang mulai dari denda, bunga, catatan kredit buruk, hingga risiko penipuan.

Teknik atau modus ini mungkin tampak praktis, tetapi memiliki konsekuensi besar. Selain bunga dan denda, data kartu kamu bisa berisiko disalahgunakan. Maka dari itu, penting memahami cara kerja fasilitas kredit yang sehat, agar tidak salah langkah dalam mengelola keuangan. 

Apalagi, skor kredit yang buruk akibat gestun bisa menyulitkan kamu di kemudian hari saat ingin mengajukan pinjaman sah ke lembaga keuangan resmi.

Selain merusak skor kredit dan mengancam keamanan data pribadi, gestun juga bisa menimbulkan kerugian sistemik bagi lembaga keuangan dan merchant. Jika terus dilakukan, pengguna berisiko masuk dalam siklus utang berbunga tinggi tanpa kontrol. 

Oleh karena itu, penting untuk mengenali bentuk-bentuk praktik ini agar tidak terjebak dalam transaksi ilegal yang merugikan jangka panjang.

Kenapa Gestun Tetap Digemari?

Nah, setelah memahami apa itu gestun, ketahui juga beberapa alasan hal yang satu ini masih sangat digemari hingga saat ini:

  • Proses cepat dan instan
  • Bisa dicairkan tanpa syarat rumit
  • Banyak ditawarkan lewat media sosial

Namun, sebenarnya kemudahan ini sering menipu. Gestun bisa memicu utang konsumtif, kehilangan data pribadi, hingga menjadi pintu masuk ke berbagai modus penipuan. Jika kamu sedang mengalami kondisi mendesak, lebih bijak menggunakan layanan pinjaman resmi daripada jalur abu-abu seperti gestun. 

Alternatif legal lebih aman dan transparan, serta memberikan perlindungan hukum yang tidak dimiliki praktik gestun.

Mengapa Gestun Dilarang?

Bank dan regulator seperti OJK melarang gestun karena:

  • Transaksi tidak sah: tidak ada barang atau jasa nyata
  • Risiko data: rawan disalahgunakan oleh pihak ketiga
  • Utang menumpuk: bunga kartu tetap berjalan walau transaksi fiktif
  • Merugikan merchant dan bank: merchant bisa dicabut izin EDC-nya
  • Melanggar regulasi: termasuk dalam pelanggaran POJK No. 6/POJK.07/2022

Perlu dicatat, gestun bukan hanya soal mencairkan uang dengan cara yang tidak sesuai aturan. Praktik ini sering dijadikan celah untuk aktivitas ilegal lain, seperti pencucian uang, transaksi gelap, hingga penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Oleh sebab itu, semakin banyak lembaga keuangan dan regulator yang memperketat pengawasan terhadap transaksi mencurigakan melalui merchant.

Di sisi lain, banyak pengguna kartu kredit belum menyadari bahwa ketergantungan terhadap fasilitas seperti gestun bisa merusak kedisiplinan keuangan mereka sendiri. 

Ketika gaya hidup tidak diimbangi dengan kontrol keuangan yang baik, penggunaan kartu kredit atau pinjaman online bisa menjadi bumerang. Alih-alih menjadi alat bantu, hal tersebut justru mempercepat siklus utang yang sulit dihentikan.

Modus Penipuan yang Terkait Gestun

Banyak kasus penipuan bermula dari gestun ilegal. Beberapa contohnya:

  • Akun palsu yang menawarkan pencairan limit
  • Merchant fiktif yang hanya menyamar
  • Transaksi marketplace dengan produk virtual
  • Diskon besar yang sebenarnya adalah biaya jasa tersembunyi

Agar tak tertipu, kenali tanda-tanda penipuan finansial yang sering menyasar pengguna kartu kredit atau pinjaman online. 

Gestun dari Pinjaman Online

Gestun tidak hanya terjadi pada kartu kredit. Saat ini, banyak layanan pinjaman online atau pinjol juga menjadi sarana baru untuk praktik gestun. Biasanya, pelaku menawarkan pencairan limit pinjaman dengan imbalan potongan tertentu. 

Prosesnya dilakukan tanpa transaksi nyata, dan uang yang diterima konsumen langsung berasal dari limit pinjaman.

Hal ini tak kalah berbahaya dibanding gestun dari kartu kredit, karena bunga dari pinjol cenderung lebih tinggi dan jatuh temponya lebih pendek. Akibatnya, pengguna bisa dengan cepat terjerat dalam utang berbunga tinggi yang sulit dilunasi. 

Ditambah lagi, jika pinjaman dilakukan lewat aplikasi ilegal, data pribadi bisa tersebar dan digunakan untuk menekan psikologis korban.

Cara Menghindari Penipuan Gestun

Untuk melindungi dirimu dari praktik ilegal ini, lakukan hal-hal berikut:

  • Gunakan kartu kredit dan pinjaman hanya untuk transaksi nyata
  • Jangan tergoda tawaran gestun dari media sosial
  • Hindari kebiasaan mencairkan limit tanpa perhitungan
  • Laporkan penyedia jasa gestun ke bank atau OJK jika ditemukan

Penting juga untuk mulai membangun dana darurat agar kamu tidak selalu bergantung pada fasilitas kredit saat menghadapi kebutuhan mendesak. Kamu bisa memanfaatkan fitur seperti Saku Nabung untuk menabung otomatis dan memisahkan pengeluaran harian dari tabungan jangka panjang.

Daripada menggunakan gestun yang berisiko, lebih baik mengajukan pinjaman legal melalui lembaga keuangan yang resmi dan diawasi OJK. Produk seperti Saku Kredit dari Bank Saqu memungkinkan kamu mengajukan dana tambahan dengan proses 100% digital dan tanpa agunan.

Untuk mendukung operasional bisnis kecil dan UMKM, Saku Usaha bisa jadi pilihan tepat untuk pengelolaan arus kas yang lebih sehat dan terstruktur.

Sebagai nasabah yang bijak, penting untuk terus mengedukasi diri tentang produk-produk keuangan yang legal dan sesuai regulasi. Jangan ragu untuk menghubungi pihak bank atau institusi resmi jika menemukan tawaran gestun mencurigakan. 

Transparansi dan legalitas adalah dua prinsip utama dalam membangun masa depan finansial yang sehat.