Asupan Warga

Ketahui Cara Investasi Reksadana buat Pemula biar Makin Untung!

16 Sep 2025

thumbnail

Reksadana menjadi salah satu instrumen investasi yang semakin diminati di Indonesia, karena modalnya terjangkau dan risiko yang relatif terkendali. Karena itu, banyak pemula yang penasaran cara investasi reksadana yang aman dan menguntungkan.

Dengan bantuan manajer investasi, pemodal tidak perlu repot menganalisis pasar secara detail. 

Namun, seperti instrumen investasi lainnya, keuntungan tidak datang begitu saja. Diperlukan strategi yang tepat agar investasi reksadana benar-benar memberikan hasil maksimal.

Artikel ini akan membahas secara detail cara investasi reksadana yang menguntungkan, mulai dari langkah awal hingga strategi pengelolaan jangka panjang yang terbukti efektif.

Mengapa Reksadana Bisa Menguntungkan?

Reksadana dirancang untuk memberikan kemudahan dan diversifikasi investasi. Dana yang ditanamkan akan disalurkan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang, sehingga risiko tersebar. 

Selain itu, modal awal yang kecil, bahkan mulai dari Rp10.000 di beberapa platform, membuatnya bisa diakses oleh siapa saja.

Kuncinya terletak pada pemilihan jenis reksadana, strategi pembelian, dan konsistensi investasi. Tanpa perencanaan yang tepat, potensi keuntungan bisa hilang karena kesalahan pengelolaan.

Investopedia juga menyebutkan ketika membeli reksadana, kamu juga dapat memilih manajer investasi yang profesional. 

Nah, nantinya manajer ini akan membuat keputusan tentang cara menginvestasikan uangmu berdasarkan riset yang mendalam dan strategi menyeluruh untuk menghasilkan uang.

Cara Investasi Reksadana yang Menguntungkan

Inilah beberapa tips yang bisa kamu coba untuk memulai investasi reksadana agar bisa menguntungkan:

1. Tetapkan Tujuan Investasi dengan Jelas

Langkah pertama sebelum membeli reksadana adalah menentukan tujuan investasi. 

Apakah untuk dana pendidikan anak, membeli rumah, dana pensiun, atau sekadar menumbuhkan tabungan? 

Tujuan ini akan memengaruhi pilihan jenis reksadana dan jangka waktu investasi.

  • Jangka pendek (≤ 1 tahun): Reksadana Pasar Uang.
  • Jangka menengah (1–3 tahun): Reksadana Pendapatan Tetap atau Campuran.
  • Jangka panjang (> 3 tahun): Reksadana Saham atau Campuran.

2. Pilih Jenis Reksadana Sesuai Profil Risiko

Mengetahui profil risiko sangat penting agar tidak panik saat pasar berfluktuasi.

  • Konservatif: Mengutamakan keamanan modal, pilih Reksadana Pasar Uang.
  • Moderat: Seimbang antara risiko dan imbal hasil, pilih Reksadana Pendapatan Tetap atau Campuran.
  • Agresif: Mengejar pertumbuhan besar, siap menerima risiko tinggi, pilih Reksadana Saham.

3. Pilih Manajer Investasi dengan Kinerja Terbukti

Keuntungan reksadana sangat bergantung pada kemampuan manajer investasi. Pastikan memilih MI yang:

  • Terdaftar dan diawasi oleh OJK.
  • Memiliki rekam jejak kinerja yang konsisten dalam 3–5 tahun terakhir.
  • Transparan dalam memberikan laporan bulanan.

4. Mulai dengan Nominal Kecil, Lalu Tingkatkan

Bagi pemula, mulailah dengan nominal kecil untuk belajar memahami mekanisme pasar dan pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB). 

Setelah paham, tingkatkan nominal investasi secara bertahap agar hasilnya lebih optimal.

5. Gunakan Metode Dollar-Cost Averaging (DCA)

DCA adalah strategi membeli reksadana secara rutin dengan nominal tetap, misalnya setiap bulan. 

Keuntungan metode ini:

  • Mengurangi risiko membeli di harga puncak.
  • Membuat harga rata-rata pembelian lebih stabil.
  • Membantu membangun kebiasaan investasi jangka panjang.

6. Diversifikasi Portofolio

Jangan menaruh seluruh dana di satu jenis reksadana. Sebaiknya bagi ke dalam beberapa produk dengan karakteristik berbeda. 

Contoh:

  • 40% Reksadana Pasar Uang (aman, likuid).
  • 30% Reksadana Pendapatan Tetap (imbal hasil moderat).
  • 30% Reksadana Saham (pertumbuhan jangka panjang).

Diversifikasi membuat portofolio lebih tahan terhadap gejolak pasar.

7. Pantau Kinerja Secara Berkala

Walau dikelola profesional, kamu tetap perlu memantau NAB dan laporan bulanan reksadana. 

Jika kinerja produk terus menurun dalam jangka panjang, pertimbangkan untuk beralih ke produk lain yang lebih baik.

8. Manfaatkan Momentum Pasar

Bagi investor yang ingin keuntungan lebih optimal, pelajari siklus pasar.Misalnya, reksadana saham cenderung menguat saat pasar bullish.

Membeli lebih banyak di saat pasar turun (bearish) dan harga NAB rendah bisa menjadi strategi yang menguntungkan dalam jangka panjang.

9. Perhatikan Biaya dan Pajak

Biaya pembelian, penjualan kembali, dan pengelolaan akan memengaruhi keuntungan bersih. Pilih produk dengan biaya yang wajar dan pastikan memahami skema pajaknya agar tidak terkejut saat pencairan dana.

10. Bersabar dan Konsisten

Reksadana bukan instrumen “cepat kaya”. Untuk mendapatkan hasil optimal, dibutuhkan waktu dan konsistensi. Hindari menarik dana secara terburu-buru saat pasar bergejolak, karena harga bisa pulih seiring waktu.

Tips Tambahan untuk Meningkatkan Keuntungan

  • Gunakan aplikasi resmi yang diawasi OJK agar transaksi aman.
  • Manfaatkan promo platform investasi seperti bebas biaya pembelian.
  • Ikuti perkembangan ekonomi untuk mengetahui sektor yang sedang tumbuh.
  • Jangan gunakan dana darurat untuk investasi agar tidak terpaksa menjual di waktu yang salah.

Memahami cara investasi reksadana yang menguntungkan berarti menggabungkan strategi yang tepat, disiplin berinvestasi, dan pemahaman risiko. 

Dengan tujuan yang jelas, pemilihan produk yang sesuai, serta konsistensi menanamkan modal, reksadana bisa menjadi instrumen yang efektif untuk membangun kekayaan jangka panjang.

Bagi pemula, kuncinya adalah mulai sekarang dengan nominal kecil, belajar sambil berjalan, lalu kembangkan secara bertahap. 

Dengan pendekatan ini, kamu akan memiliki peluang besar untuk mendapatkan hasil yang memuaskan sekaligus menghindari risiko kerugian besar.

Selain reksadana, kamu juga bisa berinvestasi yang aman dengan deposito, lho. 

Coba dulu Deposito Reguler dari Bank Saqu yang menawarkan bunga hingga 6%p.a yang pastinya bisa sangat menguntungkan buatmu, kan?

Setoran awal juga sangat terjangkau karena bisa mulai dari Rp1 juta dan jangka waktunya pun bisa dipilih sesuai tujuanmu, lho! 

Menariknya, kamu juga bisa menarik uangmu kapan saja, tanpa tambahan biaya apa pun.

Nah, jika tertarik berinvestasi di produk Deposito Reguler ini, pastikan kamu sudah buka rekening Bank Saqu terlebih dahulu, ya!