Dulu, investasi sering dianggap rumit, mahal, dan hanya cocok untuk mereka yang sudah mapan secara finansial. Namun, kini stigma itu mulai memudar seiring dengan banyaknya instrumen investasi yang lebih terjangkau dan praktis, salah satunya adalah reksadana obligasi.
Mungkin kamu sering mendengar istilah ini di media sosial, iklan aplikasi investasi, atau obrolan teman kantor. Tapi sebenarnya, apa itu reksadana obligasi? Bagaimana cara kerjanya? Apa saja keuntungannya?
Hal yang tak kalah penting, apakah reksadana obligasi cocok untuk investor muda dan pemula? Nah, jika ingin tahu jawabannya, sebaiknya baca dulu penjelasannya di bawah ini, ya!
Apa Itu Reksadana Obligasi?
Sebelum memahami reksadana obligasi, kita perlu membedakan dulu antara obligasi dan reksadana.
Obligasi
Melansir IDX, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Investasi ini juga disebut sebagai surat utang jangka menengah ke panjang yang dapat dipindahtangankan.
Saat membeli obligasi, kamu meminjamkan uang kepada penerbit obligasi. Sebagai gantinya, penerbit obligasi akan membayar bunga secara berkala (kupon) dan mengembalikan pokok pinjaman saat jatuh tempo.
Reksadana
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat (investor) yang kemudian dikelola oleh manajer investasi profesional. Dana ini kemudian diinvestasikan ke berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, atau pasar uang, sesuai dengan jenis reksadananya.
Nah, reksadana obligasi (atau sering disebut reksadana pendapatan tetap) adalah reksadana yang mayoritas portofolionya diinvestasikan pada surat utang atau obligasi, baik obligasi pemerintah maupun korporasi. Biasanya porsi investasinya sekitar 80% di obligasi, sisanya di instrumen pasar uang.
Karena dikelola manajer investasi, kamu sebagai investor tidak perlu repot menganalisis atau membeli obligasi satu per satu. Kamu cukup membeli unit reksadana obligasi, lalu dana kamu otomatis dipecah ke berbagai obligasi sesuai strategi manajer investasi.
Bagaimana Cara Kerja Reksadana Obligasi?
Cara kerja reksadana obligasi sebenarnya cukup sederhana. Begitu kamu membeli unit reksadana, manajer investasi akan menggunakan uangmu (bersama dana investor lain) untuk membeli obligasi.
Keuntungan yang kamu dapatkan berasal dari:
- Kupon obligasi, yaitu bunga yang dibayarkan penerbit obligasi ke manajer investasi.
- Capital gain, yaitu potensi keuntungan dari kenaikan harga obligasi di pasar sekunder.
Setiap keuntungan akan menambah Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit reksadana yang kamu miliki. Jadi, kalau kinerja obligasi bagus, NAB kamu naik dan kamu bisa mencairkan reksadana dengan nilai lebih tinggi daripada saat beli.
Manajer investasi akan terus memantau portofolio obligasi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan, misalnya menjual obligasi yang risikonya meningkat atau membeli obligasi baru yang lebih menguntungkan.
Jenis Keuntungan dari Reksadana Obligasi
Berikut ini beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika berinvestasi di reksadana obligasi:
1. Potensi Imbal Hasil Lebih Tinggi daripada Tabungan Biasa
Salah satu daya tarik reksadana obligasi adalah potensi return yang umumnya lebih tinggi dibandingkan tabungan atau deposito.
Rata-rata imbal hasil reksadana obligasi di Indonesia berkisar di angka 5%-8% per tahun. Tentu saja return ini tidak bersifat pasti, karena bergantung pada kondisi pasar dan kinerja obligasi di dalam portofolio.
Namun, untuk investor yang ingin hasil lebih tinggi dari deposito tanpa harus menanggung risiko volatilitas setinggi saham, jenis investasi ini bisa jadi pilihan menarik.
2. Risiko Lebih Rendah dibanding Reksadana Saham
Dibandingkan reksadana saham, reksadana obligasi relatif lebih stabil. Obligasi cenderung memiliki fluktuasi harga yang lebih kecil daripada saham, sehingga cocok untuk investor dengan profil risiko konservatif atau moderat.
Itulah sebabnya reksadana obligasi sering direkomendasikan sebagai langkah pertama sebelum kamu terjun ke reksadana saham yang lebih agresif.
3. Akses Mudah dan Terjangkau
Kelebihan reksadana obligasi lainnya adalah kemudahan akses. Kamu tidak perlu modal besar karena sekarang banyak platform investasi digital yang memungkinkan pembeliannya mulai dari Rp100 ribu.
Selain itu, proses pembelian dan pencairannya juga praktis karena semua bisa dilakukan online melalui aplikasi. Cocok banget untuk anak muda yang ingin berinvestasi tanpa ribet.
4. Diversifikasi Risiko
Membeli reksadana obligasi berarti kamu sudah melakukan diversifikasi. Dana kamu tidak hanya ditaruh di satu obligasi saja, tetapi tersebar di beberapa penerbit obligasi. Jadi kalau satu obligasi bermasalah, dampaknya tidak terlalu besar karena tertutupi performa obligasi lain.
Diversifikasi inilah yang membuat jenis investasi ini lebih aman dibanding membeli satu obligasi langsung, apalagi jika kamu masih pemula.
Apakah Reksadana Obligasi Cocok untuk Anak Muda dan Pemula?
Jawabannya, iya cocok, tetapi dengan catatan.
Kenapa cocok? Karena reksadana obligasi bisa menjadi jembatan yang bagus untuk mengenal dunia investasi. Risikonya relatif rendah dibandingkan saham, tetapi keuntungannya lebih menarik dibandingkan sekadar menabung.
Selain itu, reksadana obligasi bisa membantu kamu belajar:
- Mengenal cara kerja pasar modal.
- Memahami fluktuasi NAB.
- Membiasakan diri berinvestasi rutin setiap bulan.
Namun, penting juga untuk diingat bahwa meski risikonya lebih rendah dari saham, reksadana obligasi tetap punya risiko, misalnya risiko suku bunga (harga obligasi turun saat suku bunga naik) atau risiko gagal bayar dari penerbit obligasi.
Maka dari itu, sebelum memilih produk reksadana obligasi, pastikan kamu membaca prospektus, memahami profil risiko, dan memilih manajer investasi yang punya track record terpercaya.
Tips Memilih Reksadana Obligasi untuk Pemula
Agar tidak salah langkah, berikut beberapa tips memilih reksadana obligasi, terutama untuk kamu yang masih pemula:
- Pilih platform atau bank yang terdaftar dan diawasi OJK: Ini penting agar dana kamu dikelola secara legal dan transparan.
- Periksa reputasi manajer investasi: Pilih yang sudah berpengalaman dan punya kinerja yang konsisten.
- Cermati biaya-biaya: Beberapa reksadana mengenakan biaya pembelian, penjualan, atau pengelolaan (fee). Pastikan biaya tersebut wajar dan tidak memakan imbal hasilmu terlalu besar.
- Sesuaikan dengan tujuan investasi: Jika tujuanmu jangka menengah (3–5 tahun), reksadana obligasi bisa jadi pilihan tepat.
- Mulai dari nominal kecil sambil belajar: Tidak perlu terburu-buru menaruh dana besar. Rasakan dulu cara kerja NAB, pahami laporan kinerja bulanan, dan amati bagaimana fluktuasi pasar memengaruhi investasimu.
Reksadana obligasi bisa jadi pintu masuk yang bagus bagi anak muda dan pemula untuk mulai membangun portofolio investasi. Dengan modal terjangkau, risiko yang relatif lebih rendah, dan potensi imbal hasil lebih baik daripada tabungan, instrumen ini menawarkan keseimbangan antara keamanan dan pertumbuhan nilai dana.
Meski begitu, pastikan kamu tetap paham cara kerjanya, pahami risikonya, dan pilih produk yang sesuai dengan tujuan dan profil risikomu. Tidak kalah penting, biasakan untuk terus belajar dan disiplin menabung agar hasil investasimu optimal.
Nah, jika ingin mencoba investasi yang lebih minim risiko, kamu juga bisa mencoba membuka Deposito Reguler dari Bank Saqu. Memiliki bunga yang tinggi, kamu juga bisa membuka deposito mulai dari Rp1 juta saja, lho.
Yuk, coba dengan buka rekening Bank Saqu terlebih dahulu lewat Android dan iOS!