Beberapa tahun terakhir, dunia keuangan mengalami perubahan besar lewat hadirnya digital banking. Kalau dulu kamu harus repot antre di kantor cabang hanya untuk buka rekening atau transfer dana, sekarang semuanya bisa dilakukan langsung lewat smartphone. Mulai dari bayar tagihan, menabung, investasi, hingga mengajukan pinjaman, semua bisa kamu akses dalam genggaman.
Tren ini bukan hanya soal gaya hidup digital, tapi juga efisiensi. Digital banking memudahkan nasabah untuk mengatur keuangan kapan saja dan di mana saja. Namun, sama seperti layanan keuangan lainnya, ada juga sisi kekurangan yang perlu kamu pahami sebelum mengandalkannya sepenuhnya. Simak pemaparan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Digital Banking?
Digital banking adalah transformasi layanan perbankan tradisional ke bentuk digital yang bisa diakses secara online. Artinya, mengutip Groww, semua produk dan layanan bank, seperti pembukaan rekening, transfer, pembayaran, hingga investasi, disediakan dalam platform berbasis aplikasi atau website tanpa perlu hadir ke kantor cabang.
Berbeda dengan sekadar mobile banking, digital banking biasanya sudah dirancang digital secara menyeluruh dari awal. Jadi, prosesnya paperless, instan, dan sepenuhnya dilakukan lewat teknologi.
Jenis Layanan Digital Banking
Bank digital kini menawarkan berbagai layanan yang sangat memudahkan kehidupan finansial kamu. Berikut beberapa yang paling umum:
1. Pembukaan rekening online
Kamu bisa membuka rekening tanpa harus datang ke cabang. Cukup isi data diri, upload e-KTP, dan lakukan video call singkat untuk verifikasi. Proses yang biasanya makan waktu berhari-hari kini hanya butuh beberapa menit.
2. Transfer dan pembayaran instan
Transfer ke sesama atau antarbank kini bisa gratis atau jauh lebih murah. Bahkan, beberapa bank digital sudah mendukung QRIS untuk transaksi langsung di merchant.
3. Pembayaran tagihan
Bayar tagihan listrik, air, internet, telepon, hingga iuran BPJS bisa dilakukan otomatis setiap bulan lewat fitur autodebit. Jadi, kamu tidak perlu takut lupa bayar.
4. Tabungan dan deposito
Tabungan digital biasanya memberikan bunga lebih tinggi dibanding bank konvensional. Deposito pun bisa dikelola dengan fleksibilitas tenor, bahkan ada yang bisa dicairkan lebih cepat tanpa penalti.
5. Kartu debit/kredit virtual
Aman buat belanja online karena bisa diatur limitnya sesuai kebutuhan. Kartu virtual juga mengurangi risiko pencurian data saat belanja di e-commerce.
6. Pinjaman online
Layanan kredit instan sering dipakai untuk kebutuhan darurat. Prosesnya cepat, tanpa perlu jaminan, dan uang bisa cair hanya dalam hitungan menit.
7. Investasi dan asuransi
Beberapa aplikasi bank digital sudah menyediakan fitur investasi reksa dana, obligasi, hingga pembelian asuransi. Jadi, kamu bisa kelola keuangan lebih lengkap di satu tempat.
8. Manajemen keuangan
Fitur budgeting, reminder, dan analisis pengeluaran otomatis bikin kamu lebih bijak dalam mengatur cash flow.
9. Layanan Cross-Border Payment
Beberapa bank digital sudah mendukung pembayaran lintas negara. Ini memudahkan kamu yang sering traveling atau belanja di marketplace internasional.
Kelebihan Digital Banking
Menggunakan digital banking tentu punya banyak manfaat. Berikut keunggulannya, menurut Decta:
- Praktis dan hemat waktu karena semua bisa dilakukan dari HP tanpa antre di bank.
- Akses 24 jam jadi kamu bisa transaksi bisa kapan saja, bahkan tengah malam sekalipun.
- Biaya admin lebih rendah bahkan ada beberapa yang menawarkan gratis transfer.
- Selalu ada promo, diskon, dan cashback menarik yang bisa dimanfaatkan nasabah.
- Fitur cross-border payment memungkinkan kamu belanja di luar negeri tanpa ribet tukar mata uang.
- Beberapa digital banking sudah terintegrasi dengan dompet digital, marketplace, hingga platform investasi.
- Dengan sistem paperless, penggunaan kertas berkurang drastis sehingga lebih ramah lingkungan.
Kekurangan Digital Banking
Meski terdengar hampir sempurna, digital banking tetap punya beberapa keterbatasan yang wajib kamu pahami, masih melansir Decta, antara lain:
- Butuh koneksi internet yang stabil, jadi tanpa internet, layanan digital banking tidak bisa diakses.
- Kurangnya interaksi personal dan tatap muka, contohnya konsultasi keuangan yang kompleks jadi lebih sulit.
- Ancaman seperti phishing, malware, atau kebocoran data masih menghantui. Pengguna harus ekstra hati-hati menjaga data login dan PIN.
- Masih cukup terbatas, terutama untuk orang tua yang tidak begitu melek teknologi dan digitalisasi.
- Masalah teknis seperti aplikasi error, server down, atau maintenance mendadak bisa mengganggu transaksi penting.
- Beberapa produk keuangan mungkin masih belum tersedia full digital, contohnya pengajuan KPR atau cicilan kendaraan.
Digital Banking vs Online Banking
Mungkin kamu bertanya-tanya, apa bedanya digital banking dengan online banking? Menurut SBS Software:
- Online Banking biasanya adalah layanan tambahan dari bank konvensional, seperti internet banking atau mobile banking. Fungsinya terbatas pada transfer, cek saldo, atau pembayaran.
- Digital Banking adalah bank full-digital yang semua operasionalnya berbasis teknologi, mulai dari registrasi hingga manajemen produk.
Jadi, digital banking lebih menyeluruh dan inovatif, sementara online banking hanya bagian kecil dari layanan bank tradisional.
Digital banking adalah inovasi yang memberikan kemudahan, kecepatan, dan efisiensi dalam mengatur keuangan. Kamu bisa buka rekening, transfer, investasi, hingga ambil pinjaman dengan cepat hanya lewat smartphone. Meski begitu, ada juga tantangan seperti keamanan siber atau kendala teknis yang harus diantisipasi.
Kalau kamu ingin merasakan manfaat digital banking dengan fitur lengkap dan terpercaya, kamu bisa memilih Bank Saqu.
Dengan berbagai layanan canggih seperti Saku Booster untuk menambah tabungan dari tiap transaksi, Deposito Reguler dengan bunga bersaing, hingga Saku Kredit yang fleksibel tanpa biaya tersembunyi, Bank Saqu siap bikin transaksi harianmu tetap cuan dan gampang.
Yuk, buka rekening di Bank Saqu lewat aplikasi Android dan iOS!