Kamu pasti sudah sering dengar istilah "sertifikat deposito", terutama kalau kamu mulai tertarik dengan dunia perbankan atau investasi. Namun, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan sertifikat deposito itu?
Kalau kamu merasa bingung atau belum sepenuhnya paham, nggak usah khawatir, ya. Di artikel ini, kita akan bahas secara detail tentang hal ini mulai dari karakteristik hingga bagaimana cara kerjanya.
Pasti menarik dan bermanfaat untuk kamu, yang mulai memikirkan cara menumbuhkan uang dengan cara yang lebih aman.
Pengertian Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito adalah produk perbankan yang berupa surat berharga yang diterbitkan oleh bank. Pada dasarnya, kamu menitipkan uang pada bank untuk jangka waktu tertentu dengan mendapatkan bunga yang lebih tinggi daripada tabungan biasa.
Uang yang kamu simpan akan terikat dalam jangka waktu tertentu dan saat waktu tersebut selesai, kamu bisa menarik uang beserta bunganya.
Bisa dibilang, sertifikat deposito adalah pilihan investasi yang cukup aman, karena biasanya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Indonesia. Jadi, uangmu lebih terlindungi dibandingkan investasi lainnya yang lebih berisiko.
Karakteristik Sertifikat Deposito
Setiap produk keuangan pasti punya karakteristik unik, termasuk sertifikat deposito. Agar kamu lebih paham, berikut adalah beberapa karakteristik utamanya!
1. Jangka Waktu Tertentu
Sertifikat deposito memiliki jangka waktu yang pasti, mulai dari satu bulan hingga beberapa tahun. Kamu harus memilih jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Misalnya, kalau kamu butuh uang dalam waktu dekat, pilih deposito dengan jangka waktu yang lebih pendek. Kalau ingin menyimpan uang untuk jangka panjang, pilih yang lebih lama.
2. Bunga Tetap dan Lebih Tinggi
Bunga yang diberikan pada sertifikat deposito lebih tinggi dibandingkan dengan bunga tabungan biasa.
Nah, inilah yang menjadi salah satu daya tarik utama bagi mereka yang ingin mendapatkan keuntungan lebih dari uang yang disimpan di bank. Semakin lama jangka waktunya, biasanya semakin tinggi bunga yang ditawarkan.
Melansir BPS, pada Januari 2025, suku bunga deposito berjangka 1 bulan tercatat sebesar 4,82%, sementara deposito 6 bulan bisa mencapai 6,01%. Ini menunjukkan bahwa semakin lama jangka waktu yang kamu pilih, semakin besar pula bunga yang bisa kamu dapatkan.
3. Tidak Dapat Ditarik Sebelum Waktu yang Ditentukan
Salah satu hal yang perlu kamu ingat adalah uang yang kamu simpan dalam sertifikat deposito tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo, kecuali dengan sejumlah syarat tertentu yang bisa membuat kamu dikenakan denda.
Hal ini memang membuat sertifikat deposito berbeda dari tabungan biasa, yang bisa kamu tarik kapan saja.
4. Terjamin oleh LPS
Sertifikat deposito dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) hingga batas tertentu. Artinya, meskipun terjadi masalah pada bank tempat kamu menabung, uangmu tetap aman.
Kamu nggak perlu khawatir kehilangan uang selama jumlahnya masih dalam batas yang ditetapkan oleh LPS.
5. Cocok untuk Pengelolaan Dana Jangka Pendek hingga Menengah
Karena adanya jangka waktu yang tetap, sertifikat deposito cocok bagi kamu yang ingin menyimpan dana dalam waktu tertentu dan mendapatkan hasil lebih tinggi daripada menabung biasa.
Bagaimana Cara Kerja Sertifikat Deposito?
Berikut adalah penjelasan cara kerja sertifikat deposito:
1. Pilih Bank dan Produk Sertifikat Deposito
Langkah pertama adalah memilih bank yang menyediakan produk sertifikat deposito. Di Indonesia, hampir semua bank besar punya produk ini. Pastikan kamu sudah tahu bunga yang ditawarkan dan juga jangka waktu yang tersedia.
2. Setorkan Dana yang Ingin Dimasukkan
Setelah memilih bank dan produk sertifikat deposito yang sesuai, kamu akan menyetorkan dana sesuai nominal yang dibutuhkan.
Nominal ini bervariasi di setiap bank, tergantung pada ketentuan masing-masing. Biasanya, kamu akan diminta untuk menyetorkan uang dengan nominal minimal tertentu.
4. Tunggu Jangka Waktu yang Telah Ditentukan
Setelah uang disetorkan, kamu tinggal menunggu hingga jangka waktu yang disepakati selesai.
Selama jangka waktu ini, uang kamu tidak bisa diambil (kecuali kamu membatalkannya lebih awal dengan konsekuensi denda).
Sebagai imbalannya, bank akan memberikan bunga yang lebih tinggi daripada tabungan biasa.
5. Ambil Uang Setelah Jatuh Tempo
Begitu sertifikat deposito jatuh tempo, kamu bisa menarik uang yang disertakan beserta bunga yang didapat. Jika kamu tidak ingin menariknya, kamu bisa memperpanjangnya untuk mendapatkan bunga lebih lanjut.
Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Membuka Sertifikat Deposito!
Sebelum kamu buru-buru membuka sertifikat deposito, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Tingkat Bunga
Meskipun bunganya lebih tinggi, pastikan kamu membandingkan tingkat bunga antar bank. Beberapa bank menawarkan bunga yang lebih tinggi, tetapi pastikan jangka waktunya sesuai dengan kebutuhanmu.
- Denda Pencairan Dini
Jika kamu memutuskan untuk mencairkan dana sebelum jatuh tempo, kamu akan dikenakan denda. Hal ini bisa mengurangi keuntungan yang kamu dapatkan dari bunga.
- Kebutuhan Dana
Sertifikat deposito cocok untuk kamu yang tidak membutuhkan dana dalam waktu dekat. Kalau kamu butuh uang dengan cepat, lebih baik pilih produk keuangan lain yang lebih fleksibel.
Sertifikat deposito bisa jadi pilihan investasi yang menarik dan aman untuk kamu yang ingin mendapatkan bunga lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Dengan jangka waktu yang fleksibel, imbal hasil yang menggiurkan, dan keamanan yang terjamin, produk ini bisa jadi pilihan yang cocok untuk mulai menumbuhkan dana yang kamu miliki.
Pastikan kamu mempertimbangkan semua faktor sebelum memutuskan untuk membuka sertifikat deposito, ya!
Oh iya, kalau lagi butuh dana cepat atau pengen lebih leluasa dalam mengelola keuangan, kamu bisa coba Saku Kredit dari Bank Saqu. Prosesnya gampang, cepat, dan bikin kamu lebih fleksibel dalam mengatur keuangan.
Yuk, mulai sekarang, atur keuanganmu dengan cara yang lebih praktis dan efisien!
