Hi Warga Bank Saqu,
Pada era digital yang serba cepat seperti sekarang, penipuan keuangan semakin marak dengan berbagai modus yang makin canggih dan sulit dikenali.
Banyak contoh beberapa orang mendapat tawaran investasi bodong hingga terjebak dalam pinjaman online ilegal.
Banyak hal yang membuat ini terjadi, mulai dari minimnya literasi keuangan hingga tergiur dari kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan.
Untuk itu, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) melalui kampanye PASTI (Periksa, Amati, Saring, Tanyakan, Ingatkan) mengajak kamu untuk lebih waspada dan cerdas dalam menghadapi berbagai bentuk penipuan.
Berikut beberapa modus penipuan yang paling sering terjadi, agar kamu dan keluarga bisa terhindar dari kerugian:
Tips Terhindar dari Penipuan
1. Tawaran Investasi Ilegal
Siapa yang tak tergiur dengan iming-iming investasi untung besar dalam waktu singkat? Sayangnya, banyak penawaran seperti ini justru berkedok penipuan.
Biasanya mereka tidak memiliki izin resmi dari OJK dan menjanjikan imbal hasil tetap (fixed return) yang sangat tinggi.
Tips buat kamu:
- Cek legalitas perusahaan di Situs OJK.
- Waspadai skema Ponzi atau MLM berkedok investasi.
2. Penipuan Lowongan Kerja
Biasanya modus ini diberikan oleh oknum melalui media sosial atau pesan Whatsapp. Oknum tersebut berpura-pura menjadi HRD dari perusahaan ternama dan memberikan penawaran pekerjaan mudah dengan gaji besar.
Setelah itu, ia akan meminta beberapa biaya, misalnya, untuk seragam perusahaan, dan sebagainya.
Tips buat kamu:
- Cek detail profil pemberi pekerjaan dan jangan pernah transfer ke personal
- Cek ulang informasi lowongan di situs resmi perusahaan.
3. Pinjaman Online (Pinjol) Ilegal
Pinjol ilegal biasanya menawarkan proses cepat tanpa jaminan. Namun, setelah pinjaman cair, bunga mencekik dan teror digital mulai terjadi penyebaran data pribadi, ancaman, bahkan pelecehan.
Tips buat kamu:
- Pastikan pinjol terdaftar dan berizin di OJK.
- Gunakan pinjaman dari aplikasi yang terdaftar di Situs OJK.
4. Produk Keuangan Palsu
Modus ini biasanya menggunakan nama atau logo lembaga keuangan resmi, termasuk OJK, untuk menawarkan asuransi, tabungan pendidikan, atau deposito dengan bunga tinggi. Korban diarahkan mentransfer uang ke rekening pribadi atas nama individu.
Tips buat kamu:
- Jangan percaya pada produk keuangan yang ditawarkan via chat pribadi.
- Selalu cek legalitas dan kontak resmi lembaga keuangan.
5. Hadiah Fiktif
"Selamat! kamu memenangkan mobil dari platform xxxx!" Pernah dapat pesan seperti ini? Itu adalah bentuk penipuan hadiah fiktif. Pelaku memancing korban dengan hadiah palsu dan meminta biaya administrasi atau pajak terlebih dahulu.
Tips buat kamu:
- Jangan mudah percaya pada pesan menang undian jika kamu tidak pernah ikut serta.
- Periksa akun resmi penyelenggara di media sosial dan situs web resminya.
6. Modus Penipuan Lain yang Perlu Diwaspadai
- Phishing dan scam link: Biasanya datang melalui email atau pesan singkat berisi tautan palsu untuk mencuri data pribadi dan akses ke rekening bank.
- Penipuan donasi palsu: Mengaku sebagai yayasan sosial, terutama saat terjadi bencana.
- Akun palsu customer service: Meniru akun CS resmi bank atau e-commerce untuk mencuri data OTP dan akses ke akun kamu.
Cara Melindungi Diri: Terapkan Prinsip PASTI dari OJK
Untuk menghadapi semua potensi penipuan tersebut, OJK mengajak masyarakat untuk menerapkan prinsip PASTI:
- Periksa legalitas lembaga keuangan.
- Amati pola dan modus penipuan.
- Saring informasi sebelum percaya.
- Tanyakan ke pihak resmi bila ragu.
- Ingatkan orang sekitar agar tidak tertipu.
Laporkan Bila Menjadi Korban
Apabila kamu atau kerabat ada yang menjadi korban, tidak usah panik. Kamu bisa segera menghubungi kontak di bawah ini untuk mendapatkan solusi terbaiknya, ya:
- Indonesia Anti-Scam Center (IASC): iasc.ojk.go.id
- Kontak OJK 157 atau via Call Center resmi Bank
Yuk, lindungi dirimu dan orang tersayang dari segala bentuk penipuan finansial. Jangan mudah tergiur dan selalu cek kebenaran informasi sebelum bertindak ya, Warga
#WaspadaPenipuan #PASTIOJK
