Di era globalisasi seperti sekarang, pilihan investasi semakin beragam. Tidak hanya saham, reksa dana, atau properti, banyak orang mulai melirik investasi mata uang asing sebagai cara untuk melindungi kekayaan sekaligus mencari keuntungan.
Namun, sebelum ikut-ikutan menukar rupiah menjadi dolar, euro, atau yen, ada baiknya memahami apakah investasi ini benar-benar menguntungkan, apa saja risikonya, dan bagaimana cara memulainya dengan aman.
Biar kamu tak salah langkah, pahami dulu soal investasi mata uang asing dalam rangkuman di bawah ini!
Apa Itu Investasi Mata Uang Asing?
Investasi mata uang asing adalah kegiatan menukar mata uang lokal dengan mata uang negara lain dengan harapan nilai mata uang tersebut naik sehingga bisa dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan.
Investopedia mengatakan jika mata uang domestik yang menguat berarti investasi asing akan menghasilkan imbal hasil yang lebih rendah ketika dikonversi kembali ke mata uang lokal.
Di sisi lain, mata uang negara asal yang melemah akan meningkatkan imbal hasil investasi asing dalam mata uang domestik.
Contoh yang paling umum adalah membeli dolar AS saat nilainya masih rendah dan menjualnya ketika kurs dolar menguat terhadap rupiah.
Selain untuk keuntungan, banyak orang melakukan investasi mata uang asing sebagai hedging atau perlindungan nilai, terutama saat kondisi ekonomi domestik tidak stabil.
Apakah Menguntungkan saat Ini?
Jawabannya: tergantung pada strategi dan tujuan investasi kamu.
Kurs mata uang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti inflasi, suku bunga, kebijakan bank sentral, dan situasi geopolitik. Dalam kondisi ekonomi global yang fluktuatif, nilai mata uang bisa naik-turun dengan cepat.
Jika dilakukan dengan tepat, investasi mata uang asing bisa memberikan keuntungan. Namun, jika tidak memahami pergerakan pasar, kerugian juga bisa terjadi. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari hal ini terlebih dahulu sebelum kamu mulai berinvestasi.
Keuntungan dan Risiko Investasi Mata Uang Asing
Keuntungan
Inilah beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika mencoba berinvestasi mata uang asing:
1. Melindungi Nilai Uang dari Inflasi
Saat inflasi tinggi, nilai rupiah bisa melemah. Dengan memiliki mata uang asing yang lebih kuat seperti dolar AS, nilai kekayaan kamu bisa lebih terjaga.
2. Likuiditas Tinggi
Mata uang asing seperti USD, EUR, atau SGD sangat mudah diperjualbelikan. Kamu bisa menukar kembali ke rupiah kapan saja melalui bank atau money changer.
3. Diversifikasi Portofolio
Menyimpan sebagian aset dalam bentuk mata uang asing membantu mengurangi risiko jika terjadi gejolak ekonomi di dalam negeri.
4. Peluang Keuntungan dari Selisih Kurs
Jika kamu membeli mata uang asing saat kurs rendah, lalu menjual saat kurs naik, selisihnya bisa menjadi keuntungan yang menarik.
Risiko
Selain punya banyak keuntungan, jenis investasi ini juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
1. Fluktuasi Nilai Tukar
Nilai mata uang bisa berubah setiap hari bahkan setiap jam. Jika rupiah menguat, nilai mata uang asing yang kamu simpan bisa turun.
2. Butuh Modal Besar untuk Hasil Signifikan
Keuntungan dari selisih kurs biasanya relatif kecil. Untuk mendapatkan hasil yang terasa, kamu perlu menyimpan jumlah mata uang asing yang cukup besar.
3. Tidak Memberikan Bunga atau Dividen
Berbeda dengan deposito atau obligasi, mata uang asing hanya akan menguntungkan jika nilai tukarnya naik. Jika stagnan, uang kamu tidak bertambah.
4. Risiko Inflasi di Negara Asal Mata Uang
Tidak hanya rupiah yang bisa terpengaruh inflasi. Jika negara penerbit mata uang mengalami krisis, nilai mata uangnya juga bisa melemah.
Cara Memulai Investasi Mata Uang Asing
Jika kamu tertarik mencoba investasi mata uang asing, berikut langkah-langkah yang bisa diikuti:
1. Tentukan Tujuan Investasi
Pastikan kamu sudah memahami apa tujuan untuk berinvestasi. Misalnya apakah untuk melindungi nilai uang (hedging) atau mencari keuntungan jangka pendek dari selisih kurs? Tujuan akan menentukan strategi dan jangka waktu penyimpanan.
2. Pilih Mata Uang yang Tepat
Dolar AS biasanya menjadi pilihan utama karena stabil dan banyak digunakan di seluruh dunia. Namun, kamu juga bisa mempertimbangkan euro, yen, atau dolar Singapura.
3. Beli di Tempat yang Terpercaya
Lakukan pembelian di bank resmi atau money changer berizin. Hindari transaksi di tempat yang tidak diawasi OJK untuk mengurangi risiko penipuan.
4. Simpan dengan Aman
Kamu bisa menyimpan dalam bentuk rekening valuta asing di bank atau dalam bentuk fisik. Jika menyimpan fisik, pastikan tempatnya aman.
5. Pantau Pergerakan Kurs
Rajin memantau kurs harian agar bisa menentukan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli kembali.
6. Jangan Taruh Semua Dana di Sini
Gunakan hanya sebagian dari portofolio investasi. Sisanya tetap di instrumen lain seperti reksadana, saham, atau deposito agar risiko lebih seimbang.
Investasi mata uang asing bisa menguntungkan jika dilakukan dengan perencanaan yang matang. Keuntungannya terletak pada perlindungan terhadap inflasi, diversifikasi portofolio, dan peluang profit dari selisih kurs.
Namun, kamu juga harus siap dengan risiko fluktuasi nilai tukar dan fakta bahwa mata uang asing tidak memberikan bunga.
Dengan strategi yang tepat, investasi ini bisa menjadi salah satu cara cerdas menjaga dan mengembangkan nilai kekayaan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.
Nah, jika kamu ingin berinvestasi yang mudah dan minim risiko, bisa mempertimbangkan Deposito Reguler dari Bank Saqu yang punya bunga tinggi hingga 6% p.a.
Tak hanya itu, jangka waktu yang diberikan juga sangat fleksibel tergantung dengan tujuanmu. Jadi, kamu bisa menyesuaikan tujuan berinvestasimu dengan lebih mudah.
Tertarik mencobanya? Yuk, buka rekening Bank Saqu terlebih dahulu dengan download aplikasinya di Android dan iOS!